Saturday 26 May 2018

Makalah "JURNAL NASIONAL KULIT DAN RAMBUT" Anatomi dan Fisiologi









 MAKALAH

     JURNAL NASIONAL KULIT DAN RAMBUT

    ANATOMI DAN FISIOLOGI



                          Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi



Dosen Pengampu:

Widya Puji Astuti, S.Pd




Oleh :

Khasanah Eka Yanuari        (5402414006)

Amelia Himatul  Chasanah  (5402414020)

Uswatun Chasanah                (5402414021)







PENDIDIKAN TATA KECANTIKAN

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015













KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul ‘Jurnal Nasional Kulit dan Rambut’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.





Penyusun,





DAFTAR ISI



Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 PENDAHULUAN

a.       Latar Belakang

b.      Rumusan Masalah

c.       Tujuan Penulisan

Bab II  PEMBAHASAN

a.       Pengertian jurnal

b.      Ciri-ciri jurnal

c.       Kompunen-kompunen yang harus ada dalam jurnal

d.      Perbedaan jurnal dengan artikel

e.       Contoh jurnal

1.      Jurnal rambut

2.      Jurnal kulit

Bab III PENUTUP

            Kesimpulan

            Saran

Daftar Pustaka



















BAB I

PEMBAHASAN



A.     Latar Belakang

Pada era modern seperti saat ini, kesadaran wanita akan kecantikan sangat tinggi. Seorang wanita modern hendaknya senantiasa memperhatikan kecantikan dan kesehatan tubuhnya. Kesehatan dan kecantikan dapat diperoleh dengan cara merawat secara baik dan benar tubuh yang kita miliki. Karena sejatinya kecantikan seorang wanita tiak terbatas pada kecantikan kulit saja, melainkan juga kecantikan rambut yang merupakan mahkota bagi seorang wanita.

Perawatan tubuh bisa menggunakan bahan-bahan alami dan minim efek samping, karena dengan menggunakan bahan alami hasil perawatan bisa lebih tahan lama dan sehat. Untuk perawatan rambut secara alami biasanya menggunakan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan, misalnya untuk mewarnai rambut bisa menggunakan henna dan untuk perawatan wajah misalnya untuk menghilangkan jerawat bisa menggunakn masker dari rumput teki.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian jurnal?

2.      Apa Ciri-ciri jurnal?

3.      Apa saja Kompunen-kompunen yang harus ada dalam jurnal?

4.      Apa Perbedaan jurnal dengan artikel?

5.      Bagaiman Contoh jurnal nasional rambut dan kulit?



C.     Tujuan

1.      Mengetahui Pengertian jurnal

2.      Mengetahui Ciri-ciri jurnal

3.      Mengetahui Kompunen-kompunen yang harus ada dalam jurnal

4.      Mengetahui Perbedaan jurnal dengan artikel

5.      Mengetahui Contoh jurnal




BAB II

PEMBAHASAN



A.     PENGERTIAN JURNAL

Jurnal ilmiah dapat didefinisikan, sebagai bentuk publikasi ilmiah berkala yang memuat hasil kegiatan bidang keilmuan tertentu, baik berupa hasil pengamatan empirik maupun kajian konseptual, yang bersifat penemuan baru, maupun koreksi, pengembangan, dan penguatan terhadap paradigma, konsep, prinsip, hukum, dan teori yang sudah ada. Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi antar anggota komunitas bidang keilmuan tertentu, ataupun pihak pemerhati bidang keilmuan tersebut. Dengan sarana ini, para ilmuwan berinteraksi satu sama lain dan saling mengisi untuk membangun suatu bidang keilmuan tertentu. Konsewensi dari karakteristik yang mengarah pada “eklusivitas” bidang keilmuan menyebabkan pembaca suatu jurnal ilmiah menjadi relatip terbatas.

Keterbatasan pembaca menyebabkan sering penerbitan jurnal ilmiah tidak memiliki kelayakan fiansial. Keberadaan jurnal ilmiah disebabkan kebutuhan nyata masyarakat ilmiah, untuk,  (a) memperoleh kritikan, saran, dan masukan lainnya bagi karyanya, (b) pengakuan keilmuan dan promosi jabatan, (c) rujukan terbaru, (d) ide aktual untuk kajian lanjutan, dan (e) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, saat ini untuk kasus di Indonesia, kesinambungan jurnal ilmiah sangat tergantung pada kuatnya komitmen organisasi profesi dan lembaga perguruan tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lasa HS (2009) mendefinisikan jurnal atau journal adalah catatan peristiwa dari hari kehari.Penggunaan kata jurnal untuk berbagai bidang juga memberi arti yang bervariasi, misalnya jurnal dalam bidang ekonomi menunjukan sistem pembukuan rangkap.Jurnal dalam bidang pelayaran diartikan sebagai logbook berarti buku untuk mencatat semua kejadian selama pelayaran. Jurnal sebenarnya merupakan publikasi ilmiah yang memuat informasi tentang hasil kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi minimal harus mencakup kumpulan atau kumulasi pengetahuan baru, pengamatan empiris dan pengembangan gagasan atau usulan.Dengan demikian jurnal merupakan representasi dari pengetahuan baru tentang perkembangan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan secara empriris dan biasanya merupakan gagasan yang terbaru.

Sedangkan Reitz (2007) dalam Siswadi menggunakan istilah jurnal elektronik (electronic journals) untuk online journal. Mendefinisikan bahwa  jurnal elektronik sebagai versi digital dari jurnal tercetak, atau jurnal seperti dalam bentuk publikasielektroniktanpaversitercetaknya, tersediamelalui email, web atauakses internet.



B.     CIRI-CIRI JURNAL

Kriteria Jurnal Ilmiah Nasional :

1.      MemilikiISSN.

2.      Bertujuan menampung hasil-hasil penelitian ilmiah dan atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu.

3.      Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang memiliki disiplin keilmuan yang releban.

4.      Substansi satu masalah dalam satu bidang ilmu.

5.      Memenuhi kaidah penulisan ilmiah yang utuh ( rumusan masalah, pemecahan masalah, dukungan teori mutakhiran, kesimpulan dan daftar isi).

6.       Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya.

7.      Memakai Bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris dengan absrak dalam bahasa Indonesia.

8.       Memiliki Dewan Redaksi yang terdiri dari para ahli dama bidangnya.

9.       Diedarkan secara nasional.

10.   Jurnal nasional yang memenuhi kriteria a sampai j dan terindek oleh DOAJ diberi nilai yang lebih tinggi dari jurnal nasional yaitu maksimal 15.

Jurnal Ilmiah  Nasional TERAKREDITASI harus mengacu pada :

1.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah dan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 49/DIKTI/Kep/2011 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala.

2.       Surat Edaran Direktur Diktendik No. 1313/E5.4/LL/2011tentang Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Tahun 2011.

3.       Surat Edaran Direktur Diktendik Tanggal 10 January 2012 tentang Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Tahun 2012.

4.       Surat Edaran 212/E/T/2012: Pedoman Pengelolaan Jurnal Terbitan Berkala Ilmiah Elektronik yang dapat dipergunakan sebagai acuan dalam pengelolaan Jurnal Terbitan Berkala Ilmiah secara elektronik.




C.     KOMPONEN-KOMPONEN JURNAL



1.      Pengajuan ISSN 

PDII-LIPI mengeluarkan ISSN mengacu kepada Standard Nasional Indonesia (SNI) 19-1950-1990 (PDII-LIPI, T.Th) dan menerapkan standar ISO 8-1997 terhadap terbitan yang mengajukan ISSN. Sebagai pedoman bagi pengaju, hal yang yang harus diperhatikan adalah, sebagai berkut:

a)      Halaman kulit, adalah halaman yang terletak paling depan dari jurnal.

Judul  (nama) terbitan harus cukup ringkas dan boleh diperluas dengan judul tambahan. Jika judul merupakan singkatan, kepanjangannya harus dijelaskan melalui judul tambahan.

Judul dan ejaan judul harus tetap sama, baik pada halaman kulit maupun pada halaman judul, daftar isi, dan halaman indeks (jika ada).

Nomor terbitan ditulis dengan angka Arab dan tidak  dipecah menjadi bagian yang lebih kecil. Contoh: 1,2,3 bukan 1, 2a,2b. Penempatan boleh dimana. Nomor terbitan diurut untuk satu tahun penerbitan, bila jurnal tersebut terbit satu tahun dua kali, maka nomor terbitan adalah 1 dan 2.

Volume boleh ditulis dengan angka Arab bukan angka romawi. Contoh: Vol.15, No.6 . Penempatan boleh dimana saja asal tetap.

Waktu terbit harus ditulis bulan dan tahunnya; tahun ditulis dengan angka Arab. Tidak boleh disingkat, contoh: Desember 1999 bukan Des. 1999. Tidak  ada ketentuan tentang penempatan waktu terbit, asalkan tetap.

ISSN dicetak di pojok kanan atas. Empat digit pertama dan empat digit kedua dipisahkan oleh tanda “-”, contoh: ISSN 0852-8396.

Halaman kulit  tidak diberi nomor halaman dan  tidak  dipergunakan dalam penomoran halaman.

b)      Halaman judul,adalah halaman yang terletak setelah halaman kulit.

Ketentuan penulisan judul, nomor terbitan, volume/jilid/tahun, waktu terbit, dan ISSN sama dengan ketentuan pada halaman kulit.

Susunan redaksi /penyunting, nama dan alamat penerbit, serta tahun pertama terbit dapat ditempatkan dihalaman judul  atau dibalik  halaman kulit asalkan ajeg. Halaman judul tidak diberi nomor halaman dan tidak diperhitungkan dalam penomoran halaman.



c)      Daftar isi ditulis dengan ketentuan sebagai berikut.

Penulisan judul terbitan, nomor terbitan, volume/jilid/tahun terbitan, waktu terbitan, dan ISSN sama dengan ketentuan yang berlaku pada halaman kulit.

Daftar isi ditempatkan pada halaman pertama setelah halaman kulit atau  setelah halaman judul jika ada halaman judul. Judul artikel dan nama penulis artikel harus muncul pada daftar isi. Sebaiknya ada terjemahan judul artikel dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Nomor halaman awal artikel dan akhir artikel harus muncul pada daftar isi. Contoh: 146-152.

Halaman yang memuat daftar isi tidak diberi nomor halaman dan tidak diperhitungkan dalam penomoran halaman.

d)      Halaman Teks,adalah halaman yang memuat artikel, ketentuannya sbb:

Penulisan judul header pada halaman genap dianggap sesuai jika mencantumkan: judul terbitan berkala atau singkatannya, waktu terbit, volume, nomor dan nomor halaman yang dicakup artikel tersebut. Contoh: Medical Instrumentation, Vol 20, No.1, 1994:21-25.

Penulisan judul header pada halaman ganjil dianggap sesuai jika mencantumkan: Judul artikel atau singkatannya, pengarang atau  pengarang utama dalam karya bersama. Contoh: Blood Pressure Measurement  (Loubeer).Penomoran halaman teks dianggap sesuai jika berkelanjutan pada satu volume, bukan dimulai dengan nomor baru pada setiap nomor. Awal penomoran pada suatu terbitan dimulai dari halaman pertama artikel.

Penempatan gambar dan tabel dianggap sesuai jika ditempatkan berdekatan dengan teks yang mengacunya. Penempatan sebagai lampiran sejauh mungkin dihindari.

e)      Ketentuan lain-lain yang sebaiknya ada pada terbitan berkala adalah sbb.:

Penempatan frekuensi penerbitan tidak ada ketentuan, asal ajeg pada tempat yang sama pada setiap nomor terbitan.

Penempatan harga langganan atau harga satuan terbitan tidak ada ketentuan, asal konsisten pada tempat yang sama pada setiap nomor terbitan.

Penempatan alamat redaksi terbitan berkala tidak ada ketentuan, asal ajeg pada tempat yang sama pada setiap nomor terbitan.

Halaman yang memuat indeks hendaknya ada pada setiap akhir volume. Penomoran halaman indeks dibedakan dengan nomor urut halaman teks, misalnya dengan angka romawi.

Lembar abstrak/sari hendaknya diletakkaan pada permulaan setiap nomor. Untuk terbitan berbahasa Indonesia dan Inggris.

Lajur bibliografi tercantum pada bagian bawah halaman kulit suatu terbitan berkala, memuat: singkatan judul, volume, halaman, tempat terbit, tanggal terbit, dan ISSN Contoh:


Metalogika


Vol.2

No. 2

Hal. 1-55
Bandung
Januari 1999
ISSN
1410-6698



Jika judul terbitan berkala dicetak pada punggung terbitan, ia harus di cetak sedemikian rupa sehingga judul dapat dibaca, jika terbitan terletak dengan sampul depan menghadap ke atas. Selain judul, juga dicantumkan volume, nomor, waktu terbit dan nomor halaman yang dicakup. Contoh: Medical Instrumention, Vol.20, No.2, April 1994: 61-125.

Permohonan ISSN ke PDII-LIPI dikirimkan ke alamat: Pusat Dekumentasi dan Informasi ilmiah-LIPI, Jalan Jenderal Gatot Subroto No.10 Jakarta Selatan 12190. Persyaratan yang harus dilampirkan adalah:

 Empat (4) lembar poto kopi halaman kulit;

Dua (2) lembar poto kopi halaman judul, terutama susunan redaksi;

Dua (2) lembar poto kopi daftar isi terbitan perdana;

Mengisi data bibliografi lengkap (lihat lampiran);

Mengisi formulir evaluasi (lihat lampiran);

Biaya administrasi sebesar Rp75.000,00

2. Akreditasi DP3M Dirjen Dikti

Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (DP3M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi setiap tahun menyelanggarakan akreditasi bagi jurnal yang belum memperoleh akreditasi. Selain itu jurnal-jurnal yang terakreditasi pun, tiga tahun sekali harus mengusulkan kembali untuk mendapatkan akreditasi yang baru.

Prosedur pengajuan usulan akreditasi

Pengajuan usul disampaikan oleh Ketua dewan redaksi majalah/jurnal kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi u.p. Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.

Mengisi format Usulan Akreditasi Jurnal Ilmiah (rangkap 3).

Mengisi formulir Isian Penilaian Akreditasi Berkala berdasarkan Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi Berkala Ilmiah yang merupakan evaluasi diri terhadap kualitas jurnal (rangkap 3).   

Melampirkan jurnal ilmiah yang sudah terbit selama 2 tahun terakhir, masing-masing penerbitan 3 eksemplar (merupakan persyaratan utama untuk bisa dievaluasi).



D.     PERBEDAAN JURNAL DENGAN ARTIKEL



Ø  Jurnal (ilmiah) biasnya di muat dalam buku yang di publikasi,isinya terdiri dari banyak artikel (minimal 8 artikel) sesuai ketentuan yang berlaku.



Ø  Artikel (ilmiah) merupakan tulisan ilmiah yang dimuat di jurnal ilmiah ,atau majalah popular,atau media lainnya



E.      CONTOH JURNAL



Review jurnal 1



Jurnal Nasional tentang Rambut



Pewarna rambut adalah salah satu kosmetik yang paling digemari. Banyak pewarna rambut yang berasal kimiawi yang tentunya sudah ditentukan jenis dan kadarnya dalam pemakaian tapi masih banyak pelanggaran-pelanggaran. Pemakaian zat warna alami dalam sediaan kosmetika sebagai suatu solusi sangat dibutuhkan karena efek sampingnya yang relatif kecil juga untuk lebih memanfaatkan potensi alam Indonesia yang kaya akan tanaman yang mengandung zat warna alami.

Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi sediaan jel pewarna rambut yang mengandung berbagai konsentrasi infus serbuk tanaman pacar kuku (LawsoniainermisL). Infus yang digunakan berupa infus serbuk tanaman pacar kuku dan infus henna kemasan dengan konsetrasi 10%,15%, dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan jel pewarna rambut dengan infus serbuk tanaman pacar kuku maupun infus serbuk henna kemasan mengalami perubahan bentuk, warna, bau, dan penurunan pH, serta viskositas selama penyimpanan. Jel pewarna rambut dengan infus serbuk tanaman pacar kuku 10% dan 20% memberikan warna jingga coklat, sedangkan sediaan dengan infus serbuk henna kemasan 10% dan 20% memberikan warna coklat. Kedua jenis sediaan jel pewarna rambut yang telah disimpan selama satu bulan tetap memberikan warna jingga coklat dan coklat tetapi melemah/memudar. Pada pewarnaan berulang, sediaan pewarna rambut dengan infus serbuk tanaman pacar kuku maupun infus serbuk henna kemasan menghasilkan warna yang sama tetapi lebih kuat, sedangkan warna akhirnya sama yaitu warna coklat. Kedua sediaan jel pewarna rambut yang dibuat tidak menghasilkan iritasi pada kulit.

Pengujian iritasi pewarna rambut dilakukan terhadap sediaan jel pewarna rambut dengan konsentrasi zar warna terbesar, menggunakan teknik uji tempel terbuka, sebagai berikut: Sejumlah kecil sediaan uji dioleskan pada punggung tangan kanan sukarelawan dan sediaan blanko sejumlah sama dioleskan pada punggungtangan kiri. Olesan dibiarkan terbuka selama 1 jam, reaksi yang terjadi diamati.Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali sehari selama tiga hari berturut-turut terhadap20 orang sukarelawan. Reaksi yang diamati adalah rasa gatal dan timbulnya warnamerah karena terjadi iritasi pada kulit.



Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1)      Zat warna hasil infundasi serbuk tanaman pacar kuku berwarna jingga kecoklatan dan serbuk henna kemasan berwarna coklat. Keduanya mengalami perubahan bentuk, warna, dan bau selama dua bulan penyimpanan.

2)      Sediaan jel pewarna rambut dengan infus serbuk tanaman pacar kuku atau dengan infus serbuk henna kemasan mengalami perubahan bentuk, warna, bau, dan penurunan nilai pH serta viskositas selama dua bulan penyimpanan. Penurunan viskositas dan pH sediaan jel pewarna rambut semakin menurun seiring dengan semakin besarnya konsentrasi infus zat pewarna yang digunakan.

3)      Sediaan jel pewarna rambut dengan infus serbuk tanaman pacar kuku 10% dan 20% memberikan warna jingga coklat, sedangkan sediaan dengan infus serbuk henna kemasan 10% dan 20% memberikan warna coklat. Kedua jenis sediaan jel pewarna rambut yang telah disimpan selama satu bulan tetap memberikan warna jingga coklat dan coklat tetapi melemah/memudar. Pada pewarnaan berulang, sediaan pewarna rambut dengan infus serbuk tanaman pacar kuku maupub infus serbuk henna kemasan menghasilkan warna yang sama tetapi lebih kuat, sedangkan warna akhirnya sama yaitu warna coklat.

4)      Sediaan pewarna rambut dengan serbuk tanaman pacar kuku maupun dengan infus serbuk henna kemasan ternyata tidak mengiritasi kulit sukarekawan.

5)      Sediaan jel pewarna rambut dengan infus serbuk tanaman pacar kuku lebih baik dari sediaan jel dengan infus serbuk henna kemasan apabila ditinjau dari segi viskositas, pH, serta nilai ekonomisnya.



Review jurnal 2



FORMULASI MASKER PEEL OFF EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) SEBAGAI ANTI JERAWAT

Rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tanaman liar yang banyak digunakan

untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti gatal-gatal di kulit,

bisul dan keputihan. Beberapa penelitian yang telah dilaporkan menyebutkan rimpang rumput

teki mempunyai aktivitas sebagai antibakteri salah satunya terhadap bakteri staphylococcus

epidermidis.

Rumput teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tumbuhan obat yang termasuk dalam family Cyperaceae. Tepung rimpang teki sering digunakan sebagai bedak dingin dengan aroma yang khas menyegarkan, sedikit berbau mentol, dan karena baunya yang khas, juga sering digunakan sebagai pencuci mulut, Air rebusan rimpang rumput teki biasanya juga digunakan sebagai obat kumur, sakit gigi.

Umbi teki ini mengandung komponen-komponen kimia antara lain minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, polifenol, resin, amilum, tanin, triterpen, d-glukosa, dfruktosa dan gula tak mereduksi (Murnah, 1995). Rimpang teki (Cyperus rotundus L.) Hasil penelitian yang juga telah dilaporkan adalah ekstrak etanol rimpang teki mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcusepidermidis

Kulit merupakan organ yang pertama terkena dampak buruk polusi, paparan sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit. Selain itu, aktifitas sehari-hari juga dapat menimbulkan masalah pada kulit terutama kulit wajah. Apabila kulit wajah tidak dibersihkan dan dirawat dengan teratur akan mengakibatkan sel kulit mati, menumpuk dan menghambat produksi kolagen, sehingga memicu terbentuknya garis-garis halus dan kerutan pada kulit. Selain itu juga dapatmenimbulkan kulit kusam, kering, dan flek pada wajah serta memudahkan tumbuhnya bakteri yang dapat memicu terjadinya jerawat. Oleh karena itu, perawatan kulit sangat diperlukan untuk memelihara agar kulit tetap sehat, indah dan terlihat bersih. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan masker wajah.

Masker peel off merupakan sediaan kosmetik perawatan kulityang berbentuk gel dan setelah diaplikasikanke kulit dalam waktu tertentu hinggamengering, sediaan ini akan membentuklapisan film transparan yang elastis, sehinggadapat dikelupaskan. Masker peel off memiliki banyak keunggulan dibandingkan masker jenis lain yaitu sediaannya berbentuk gel yang sejuk mampu merelaksasikan dan membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah (Morris, 1993).Berdasarkan uraian di atas maka dicoba memformulasi ekstrak dan fraksi

rimpang rumput teki menjadi sediaan masker peel off dengan konsentrasi 5 % dan menguji aktivitas anti bakterinya menggunakan bakteri Staphylococcus epidermidis yang merupakan salah satu bakteri pemicu terjadinya jerawat.masker peel off dengan konsentrasi 5%, dimana selama ini rumput teki dikenal hanya sebagai tanaman gulma yang kurang diperhatikan oleh masyarakat. Sebelumnya telah ada penggunaan rimpang rumput teki ini dalam bentuk bedak dingin dengan aromanya yang menyegarkan dan digunakan juga dalam obat kumur.. Minyak atsiri yang terkandung di dalam rimpang rumput teki telah diketahui punya khasiat sebagai anti bakteri sehingga dapat juga berkhasiat sebagai obat anti jerawat.




BAB III

PENUTUP



KESIMPULAN

1.      Kosmetik berbahan alami lebih aman dari pada kosmetik yang berbahan kimia apabila ditinjau dari segi viskositas, pH, serta nilai ekonomisnya.

2.      Pewarnaan berbahan kimia menghasilkan hasil yang maksimal tetapi mempunyai efek samping berbahaya

3.      Sediaan pewarna rambut dengan serbuk tanaman pacar kuku maupun dengan infus serbuk henna kemasan ternyata tidak mengiritasi kulit sukarekawan.

4.      Masker peel off  ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sebagai sediaan masker wajah.

5.      F3 dengan fraksi etil asetat 5% memberikan aktifitas anti bakteri yang paling baik dibandingkan F1 dan F2 yaitu terhadap bakteri staphylococcus epidermidi





SARAN

            Gunakan kosmetik berbahan alami karena lebih aman walaupun kosmetik alami perlu waktu yang lama untuk menghasilkan hasil yang maksimal.Jika menggunakan kosmetik berbahan kimia harus sesuai petunjuk dan kosmetik tersebut sudah terdaftar pada BPOM.















DAFTAR PUSTAKA



Sumber: Pedomanoperasionalpenilaian AK Dosen










Share:

0 comments:

Post a Comment

Advertise