Saturday 26 May 2018

Makalah Etika Table Manner Dibeberapa Negara dan Daerah






ETIKA

TABLE MANNER DIBEBERAPA NEGARA DAN DAERAH

Dosen Pengampu :

Dr. Trisnani Widowati, M.Si

NIP. 196202271986012001



Oleh :



Khasanah Eka Yanuari

5402414006





JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014







BAB 1

PENDAHULUAN





A.   LATAR BELAKANG

Istilah table manner alias etiket makan, selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat.  Sebenarnya tidak demikian.  Etiket makan tidak hanya ada di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk di Indonesia pun, dikenal etiket makan.Makan, adalah alat bantu komunikasi. Paham etiket di meja makan mempermudah kita dalam pergaulan.  Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manner merupakan hal utama yang penting diperhatikan.  Tata cara makan menunjukkan siapakah diri kita sebenarnya.

Istilah table manner alias etiket makan merupakan suatu aturan tersendiri dalam sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Pada aturan makan ini si penikmat hidangan mesti mengetahui aturan-aturan, etika dan sopan santun yang berlaku selama jamuan makan berlangsung, selain aturan pemakaian tahapan peralatan makan juga diantaranya etika duduk, etika makan dan minum, serta etika berbicara.

Pada prinsipnya table manner (etika jamuan makan) harus diketahui oleh semua orang karena ini merupakan tata cara bagaimana kita makan dalam jamuan resmi yang formal. Pentingnya tabel manner adalah untuk memahami sopan santun yang berlaku dalam suatu perjamuan makan serta untuk mengetahui tata cara nasional dan internasional serta etika bersantap secara bersama. Prilaku kita akan men­cer­min­kan siapakah diri kita diha­dapan orang lain. Ketika kita paham bagaimana etika jamuan makan maka akan meningkat­kan kepercayaan diri kita. Intinya table manner merupakan bagai­mana kita mengetahui tata cara yang benar dalam jamuan makan.



B.   RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana tata makan atau table manner?

2.      Bagaiman table manner dibeberapa negara(prancis,jerman,inggris) dan daerah (jawa dan minangkabau) ?

C.   TUJUAN

1.       Mengetahui tata cara makan atau table manner.

2.      Mengetahui table manner dibeberapa negara (prancis,jerman,inggris) dan daerah (jawa dan minangkabau)




BAB II

PEMBAHASAN



A.   Tata Cara Makan (Table Manner)  



Tata Cara Makan (Table Manner) adalah aturan etiket yang digunakan saat makan dan juga mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan. Budaya yang berbeda memiliki aturan yang berbeda untuk cara makan. Setiap keluarga atau kelompok menetapkan standar sendiri bagaimana aturan makan harus ditegakkan. 









Etika Sopan Santun di Meja Makan

Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.



Aturan Dasar Etika Makan

Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :

  1. Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.
  2. Berbicara dengan volume suara yang rendah.
  3. Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
  4. Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
  5. Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
  6. Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
  7. Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk.
  8. Jangan bersedekap di meja makan.
  9. Selalu meminta ijin kepada yang punya acara saat akan meninggalkan meja makan.
  10. Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
  11. Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat benar-benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
  12. Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
  13. Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa telah selesai makan.
  14. Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
  15. Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk hanya untuk membersihkan mulut bila kotor.
  16. Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
  17. Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
  18. Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi.
  19. Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
  20. Tawarkan ke orang di sebelah saat akan menuangkan minuman ke gelas.
  21. Sisakan makanan sedikit bila tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan.
  22. Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan.
  23. Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki.
  24. Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
  25. Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali meminta bantuan.



Beberapa etika umum yang harus dilakukan adalah:

  • Bila pelayan tidak memberikan Anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan dua tangan.
  • Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan Anda.
  • Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera menunjuk menu yang Anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan Anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer.

Jamuan formal terdiri dari beberapa menu

  • Hidangan Pembuka (Appetizer).
  • Sebelum hidangan pembuka disajikan biasanya diatas meja disediakan roti sebagai panganan, Anda bisa makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua macam, Hot Appetizer dan Cold Appetizer.
  • Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan Anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil.
  • Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut Anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.



Hidangan Utama (Main Course)

Bila hidangan utama sudah tiba, jangan salah kalau sedang diundang jamuan makan ala internasional, umumnya ada dua cara menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa lain lagi, biasanya langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalau memakan dengan garpu di tangan kiri.



Hidangan Penutup (Dessert)

Setelah puas dengan hidangan utama selanjutnya menikmati hidangan penutup. Hidangan penutup umumnya berupa makanan atau minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus. Jangan makan hidangan penutup langsung setelah menghabiskan makanan utama. Berilah waktu untuk perut Anda. Setelah dirasa cukup dan hidangan penutup sudah siap, maka Anda bisa menyantapnya. 



Bila hidangan penutup Anda berupa minuman yang ada hiasan diatasnya. Makanlah hiasannya atau sisihkan terlebih dahulu. Baru minum isinya.


A. Serbet

B. Piring utama

C. Mangkok sop dan tatakannya

D. Piring roti dan mentega dengan pisau roti

E. Gelas air

F. Anggur putih

G. Anggur merah

H. Garpu ikan

I. Garpu utama

J. Garpu salad

K. Pisau utama

L. Pisau ikan

M. Sendok sop

N. Sendok makanan pencuci mulut dan garpu kue



Perhatikan bahwa posisi garpu salad (J) disarankan untuk diletakkan disebelah kiri garpu utama (I). Bagaimanapun juga untuk jamuan resmi garpu utama digunakan sebelum garpu salad, karena itu sebaiknya para tamu menunggu hidangan utamanya sebelum mengambil salad.



Apa yang harus dilakukan? Kapan memulai makan?



Tidak seperti dengan nasehat orang tua, para pakar etiket malah menganjurkan untuk memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang lain mulailah makan saat makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah hingga tuan rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga tamu utamanya mulai mengambil makanan.



Makanan yang dapat dipegang dengan tangan:

  • Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before buttering.
  • Daging : jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
  • Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring Anda sebelum memakannya.
  • Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayap ayam dan tulang (untuk situasi tidak resmi), sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.



Membuang makanan yang terselip dari mulut:

  1. Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuangnya ke piring.
  2. Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
  3. Duri ikan: buanglah dengan jari.
  4. Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan keluarkan dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain.



Tata Cara Untuk Minum :

  1. Mug (gelas agak besar tanpa kaki) yang digunakan untuk minum kopi, teh atau minuman panas lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan biasanya disertakan untuk meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak disediakan sama sekali. Bila disertai tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring mentega atau piring makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu akan minum.
  2. Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air panas pada piring alas/tatakan cangkir.
  3. Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan sendok pengaduk yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan setelah selesai mengaduk minuman. Bila tak tersedia, jangan lupa memintanya.
  4. Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak memungkinkan, gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini untuk menghidari tumpahan yang lebih banyak atau mengenai baju.
  5. Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur merah, pegang kaki gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga kedinginan minuman tersebut. Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi Anda tidak ingin memakannya, boleh disingkirkan.
  6. Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar cepat dingin, bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu sampai panasnya berkurang.

B.   Etika Makan dibeberapa Negara dan Daerah 



1. Etika Makan di Negara Prancis

1. Sikap
 
a.Cara Duduk

          Ketika datang ke restoran mewah Perancis Anda diminta untuk teliti mencari tempat duduk,karena biasanya sudah tercantum nama disetiap bangku, jangan sampai anda menempati tempat duduk orang lain. Lalu pada saat Anda sudah duduk dibangku Anda,sebaiknya tidak menyilangkan tangan,melipat kaki,ataupun menjulurkan kaki kedepan,Anda diminta untuk duduk dengan posisi tegap dan tidak membungkuk.
Sebagai salah satu dari Tiga Kerajaan “Surga Masakan” yang terkenal di dunia, warga Perancis sangat memperhatikan masakan. Di antara masakan barat, masakan Perancis tergolong yang paling istimewa. Pada saat makan, warga Perancis boleh meletakkan dua tangan di atas meja makan, namun tidak menyangganya dengan kedua siku. Mereka biasa meletakkan ujung pisau dan garpu di atas picin (piring kecil), sedangkan pangkalnya diletakkan di atas meja makan.



b.Berbicara Pada Saat Makan

Pada saat makan tidak bisa dipungkiri bahwa kita sering melakukan percakapan dengan teman makan,maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti,berbicara pada saat mulut terisi penuh,itu merupakan hal yang menjijikan dan akan menghilangkan selera makan teman.


2. Cara Menyantap Makanan

  • Untuk menyantap sup,biasanya digunakan sendok khusus sup yang berbentuk lebih bulat.
  • Untuk menyantap roti dan pizza,sebaiknya Anda tidak menggunakan alat makan apapun,dan cukup dengan menggunakan kedua tangan.
  • Untuk menyantap pasta atau spagheti,cukup dengan menggunakan sendok dan garpu saja.
  • Dan Anda pun harus lebih berhati-hati dalam menyantap daging,dengan menggunakan pisau dan garpu. Dengan memegang pisau disebelah kanan dan garpu disebelah kiri,lalu posisi pisau harus lurus dan menekan pisau dengan menggunakan telunjuk juga ibu jari dan jari tengah untuk menjepit pisau,posisi garpu harus miring kedalam,dengan posisi jari seperti memegang pisau.

3. Memilih Alat-alat Makan

 Ini adalah saat dimana biasanya orang yang belum mengenal table manner Perancis merasa kesusahan, karena banyaknya peralatan makan yang tersedia diatas meja makan. Biasanya, piring makanan utama diletakkan ditengah. Dan bermacam-macam gelas diletakkan disebelah kanan,yang umumnya terdapat tiga macam gelas,yaitu gelas untuk air mineral,untuk anggur putih,dan untuk anggur merah. Dan disampingnya,terdapat bermacam-macam garpu dan sendok untuk makanan utama. Dan Anda bisa memulai dengan menggunakan peralatan tersebut dari bagian terluar hingga yang terdalam. Dan disebelah kiri terdapat hidangan penutup.


4. Memakai Napkin
 
Napkin dipakai untuk melap bibir atau mulut,dan tidak boleh dipakai untuk melap keringat.Napkin biasanya dipasangkan oleh pramusaji saat kita duduk di kursi makan.


Urutan menu-menunya


1. Apperetif


Apperitif adalah kebiasaan minum pembuka, berupa minuman alkohol yang tidak sangat tinggi. Biasanya antara 16 sampai 19 %. Yang paling banyak diminati adalah jenis punch. Punch coco, Punch citron, Punch orange atau porto, Kir atau cocktail yang beralkohol,dll tergantung selera.



   2. Entre

Entre, sebagai pemula buat masak makanan pokok. Entre biasanya mereka minta sup atau acar atau lumpia, atau risoles dan beberapa hidangan lainnya.


3. Plat Principale

Plat ini biasanya makanan pokoknya. Misalnya daging, ikan, sate-satean, udang. Juga termasuk makanan pokok reistafel, hidangan yang seperti resto, padang, minang itu. Reistafel terdiri dari belasan jenis masakan. Terhidang dalam piring kecil.


4. Dessert

Sesudah hidangan plat tadi, barulah urutan buat dessert. Pada kita mungkin istilahnya, buat cuci-mulutnya. Dessert ada beberapa jenis yaitu kue campuran tepung-telor-mentega dan terkadang pisang dan apel. Lalu sorbet, sejenis eskrim, ada sorbet-mange ( mangga ) - sorbet-jahe, sorbet-coco (kelapa) - s.citron dan sebagainya. 


5. Digestif 

Sesudah dessert barulah digestif.  Digestif minuman beralkohol tinggi. Terkadang sampai lebih 50%. Seperti vodka-rusia, maodai-china atau rum-guadeloupe. Ada juga yang minta whiskey-scotch, calvados, dan beberapa jenis alkohol lainnya. Sesudah digestif barulah ditawari kopi sebagai penutup.


6. addition / bill / bon pembayaran.

Sesudah itu barulah ditawari atau disodori addition - bill - bon pembayaran. Biasanya pelanggan meminta kopi terlebih dahulu sebelum membayar. Dan yang lebih penting jangan sekali-kali mendiskusikan siapa yang akan membayar makanan karena patungan membayar tagihan makanan di Prancis dianggap tidak sopan.

Tambahan : orang prancis tidak pernah memakai sendok buat makan, sendok hanya di pakai saat makan sup dan makan dessert, untuk mkanan utama selalu memakai garpu dan pisau. Di Prancis ada aturan makan yaitu jangan memakan roti sebagai hidangan pembuka. Anda harus memakan roti yang dihidangkan bersama menu utama. Selain itu orang Prancis juga punya kebiasaan menyendok makanan menggunakan roti.



Dari kebiasaan-kebiasaan itu ternyata ada kebiasaan-kebiasaan yang menyehatkan dari warga Prancis :

1. Mereka mengkonsumsi makanan "asli".

     Yang dimaksud makanan asli ini adalah makanan jaman dahulu sebelum pertanian dilumuri dengan pupuk dan pestisida kimia, sebelum ayam-ayam dan sapi disuntik hormon dan sapi diberi makan rumput bukan pakan buatan dari "daleman" hewan (yang dicurigai sebagai penyebab munculnya penyakin sapi gila sekitar 10 tahun lalu), dan sebelum teknologi transgenik diperkenalkan.



2. Mereka mengkonsumsi makanan relatif sedikit.

     Tidak seperti masyarakat Amerika yang gemar makan, masyarakat Perancis makannya relatif lebih sedikit dan dari tempat makan pilihan. Mereka kurang suka dengan restoran fast food gaya amerika yang penuh kalori, karena nasionalismenya yang besar.



3. Mereka mengunyah makanan lebih lambat dan menikmati.

     Dalam kenyataannya, menikmati makanan dengan lambat dan menikmati akan meningkatkan metabolisme dan pencernaan tubuh. 

2.     Etika Makan di Negara Jerman

Tata Cara Makan di Jerman - Ketika Anda diundang ke rumah seseorang untuk makan, membawa karangan bunga, sebotol anggur, atau sekotak coklat. Duduk di mana Anda diminta untuk duduk. Hal ini sopan untuk mencoba segala sesuatu yang ditawarkan kepada Anda meskipun Anda tidak harus menyelesaikan semuanya.


Ø  Ketika makanan untuk orang lain dibawa ke meja Anda, katakan Guten Appetit atau Mahlzeit. Ini berarti Anda berharap mereka makanan yang baik, dan menunjukkan bahwa mereka harus pergi ke depan dan mulai makan. Jangan menunggu orang lain untuk dilayani. 

Ø  Jangan biarkan siku Anda menyentuh meja meskipun Anda dapat meletakkan tangan Anda di atas meja jika Anda ingin. Makan dengan garpu di tangan kiri, pisau di tangan kanan. Ketika berhenti dan meletakkan peralatan bawah, mengatur pisau dan garpu ke bawah di sisi berlawanan dari pelat. Setelah selesai, geser garpu sekitar untuk beristirahat di samping pisau di sisi kanan piring. 

Ø  Jika anggur atau minuman disajikan, tunggu sampai semua orang memiliki kaca mereka, kemudian angkat gelas bersama-sama untuk bersulang dan minum sedikit-sedikit. Pastikan untuk pujian dan terima kasih kepada tuan / nyonya rumah untuk makan. 

Ø  Warga Jerman sangat memperhatikan santapan. Daging yang paling disukai adalah daging babi, berikutnya adalah daging sapi. Warga Jerman tidak bosan menyantap beraneka macam sosis yang terbuat dari daging babi.

Ø  Berikut adalah kebiasaan khas warga Jerman pada saat bersantap:

Pertama, pisau dan garpu yang dipakai untuk menyantap ikan tidak boleh dipakai untuk makan daging atau keju.

Kedua, bila akan meminum bir dan anggur, hendaknya meminum dulu bir kemudian anggur, agar tidak dipandang melalaikan kesehatan.

Ketiga, di atas piring hendaknya tidak bertumpuk terlalu banyak makanan.
Keempat, tidak boleh menggunakan serbet makan sebagai kipas.
Kelima, pantang mengonsumsi walnut.

3.     Etika Makan di Negara Inggris

Tata Cara Makan di Inggris, tuan rumah atau nyonya rumah mengambil gigitan pertama kecuali ia menginstruksikan sebaliknya. Tuan rumah dimulai setelah semua makanan disajikan dan semua orang duduk. Makanan harus selalu merasakan sebelumnya garam dan merica ditambahkan. Menerapkan bumbu atau bumbu sebelum makanan mencicipi dipandang sebagai penghinaan terhadap juru masak, karena menunjukkan kurangnya iman dalam / kemampuannya untuk menyiapkan makanan.


Ø  Dalam rumah tangga agama, makan keluarga dapat dimulai dengan mengatakan Rahmat , atau di pesta-pesta makan malam tamu bisa mulai makan dengan menawarkan beberapa komentar baik pada makanan dan terima kasih kepada tuan rumah. Dalam situasi makan kelompok itu dianggap tidak sopan untuk mulai makan sebelum semua kelompok telah melayani makanan mereka dan siap untuk mulai. 



Ø  Garpu ini diselenggarakan dengan tangan kiri dan pisau diselenggarakan dengan tepat. Garpu ini diadakan umumnya dengan tines bawah, menggunakan pisau untuk memotong makanan atau membantu membimbing makanan ke garpu. Bila tidak ada pisau yang digunakan, garpu dapat diselenggarakan dengan tines up. Dalam situasi harus garpu diadakan seperti sekop, dengan semua jari melilit dasar. Dengan tines up, saldo garpu di sisi jari telunjuk, diadakan di tempat dengan ibu jari dan jari telunjuk. 



Ø  Saat makan sup, sendok diadakan di tangan kanan dan mangkuk berujung pergi dari restoran itu, menyendoki sup dalam gerakan luar. Sup sendok tidak boleh dimasukkan ke dalam mulut Anda, dan sup harus menghirup dari sisi sendok, bukan akhir. Pisau Anda tidak boleh masuk ke mulut Anda atau menjilat. Makanan harus selalu dikunyah dengan mulut ditutup. Berbicara dengan makanan di mulut Anda dipandang sebagai sangat kasar. Menjilat jari seseorang dan makan perlahan-lahan juga dapat dianggap tidak sopan. 

Ø  Pada kesempatan makan resmi, dapat diterima untuk mengambil beberapa mentega dari piring mentega dengan pisau roti dan meletakkannya di piring sisi Anda (untuk perpanjangan). Kemudian potongan mentega gulungan menggunakan mentega ini. Hal ini untuk mencegah mentega di piring semakin penuh remah-remah roti seperti yang diedarkan. Pisau harus digunakan untuk roti mentega gulungan tapi tidak untuk memotong mereka - merobek seteguk pada satu waktu dengan tangan Anda. 

Ø  Semua anggur, merah, putih dan berkilau, dipegang oleh batang kaca. Anggur harus disajikan dalam urutan "putih sebelum merah, ringan sebelum berat, muda sebelum tua". Menuangkan minuman Anda sendiri ketika makan dengan orang lain dapat diterima, tetapi lebih sopan untuk menawarkan menuangkan minuman untuk orang-orang yang duduk di kedua sisi Anda. 

Ø  Hal ini tidak sopan untuk mencapai lebih seseorang untuk mengambil makanan atau barang-barang lainnya. Diners harus selalu meminta barang yang akan diteruskan meja untuk mereka. Dalam nada yang sama, pengunjung harus melewati barang-barang langsung ke orang yang mengajukan. Hal ini juga kasar untuk makanan, makan ribut atau membuat kebisingan dengan alat pemotong. 

Ø  Setelah selesai makan, dan membiarkan orang lain tahu bahwa Anda memiliki, menempatkan pisau dan garpu bersama-sama (garpu di sebelah kiri), dengan garpu (tines) pada garpu menghadap ke atas, di piring Anda. Serbet harus ditempatkan dilipat di atas meja ketika makan selesai. 

Ø  Pada makan keluarga, anak-anak sering diharapkan untuk meminta izin untuk meninggalkan meja di akhir makan.



4.     Etika Makan di Jawa (Indonesia)

Masyarakat Jawa menciptakan aturan-aturan tidak tertulis yang biasanya terlontar dari golongan usia yang lebih tua, misalnya orang tua kita.


Ø  Saat santapan dimulai, orang muda harus menunggu orang yang lebih tua, baik untuk mengambil nasi atau untuk memulai makan.

Ø  Makan harus duduk. Makan sambil berdiri itu dianggap seperti orang besar, misalnya raja. Karena orang jawa umumnya lebih menikmati makanan jadi butuh waktu lama untuk makan.

Ø  Piring tidak boleh bunyi saat makan. Kalau kebanyakan bunyi tak bernada itu seperti orang yang buru-buru selesai dan mengganggu orang lain yang sedang makan. Ketika ada aturan ini, berarti makan bisa dilakukan dengan pelan-pelan dan bisa menikmati makanan yang di masak.

Ø  Bila mengambil nasi atau lauk sebaiknya mengambil dalam porsi yang cukup, kalau kurang baru tambah lagi. Jangan sampai menyisakan sisa makanan.

Ø  Makan tidak boleh ngokoh, Ngokoh berarti bersisa. Misalnya sayur dan nasinya masih ada, atau malah masih banyak. Ngokoh dianggap kita rakus, tidak mensyukuri nikmat Tuhan dan tidak menghargai yang masak. Jadi ketika selesai makan, sudah tidak ada sisa nasi lagi.

Ø  Makan tidak boleh bersendawa, Bersendawa di tengah-tengah makan itu tidak sopan. Katanya malu-maluin seperti orang yang tidak pernah makan. Makan juga tidak boleh di lakukan di beberapa tempat, misalnya ruang tamu, kamar dan depan pintu.

5.     Etika makan di Minangkabau (Indonesia)

Bajamba atau Barapak Minangkabau, adalah sebuah tradisi makan bersama dalam satu piring besar, yang berasal dari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Tradisi itu banyak diikuti oleh daerah-daerah lain di Sumbar, termasuk di kampung kami, Kanagarian Magek, Kabupaten Agam.


Ø  Tradisi makan bersama ini, dilakukan dengan cara duduk bersama-sama dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan. Duduk melingkar dengan cara bersimpuh bagi perempuan dan baselo (bersila) bagi para pria. Lauknya diletakkan di tengah-tengah tumpukan nasi. Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya. Secara harafiah makan bajamba mengandung makna sangat dalam, dalam tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.

Ø  Makan Bajamba pada umumnya diikuti puluhan hingga ratusan orang yang kemudian dibagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 3 sampai 7 orang yang duduk melingkar, dan di setiap kelompok telah tersedia satu dulang yang di dalamnya terdapat sejumlah piring yang telah berisikan nasi dan berbagai macam lauk. Makan bajamba biasanya dibuka dengan berbagai kesenian Minang, kemudian diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, hingga acara berbalas pantun.

Ø  Tradisi berbalas pantun dilakukan sebelum proses Makan Bajamba dimulai. Dengan bahasa daerah setempat, nada, serta intonasi yang diakhiri dengan bunyi yang sama, mengandung kekayaan budaya Melayu yang khas. Mungkin bagi orang yang mengerti bahasa setempat menjadi lebih indah dalam menyelami bunyi dan makna.

Ø  Islam masuk ke Tradisi ini diyakini berasal dari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, dan diperkirakan telah ada sejak agama Minangkabau sekitar abad ke-7. Oleh karena itu, adab-adab yang ada dalam tradisi ini umumnya didasarkan pada ajaran Islam terutama hadits. Beberapa adab dalam tradisi ini di antaranya seseorang hanya boleh mengambil apa yang ada dihadapannya setelah mendahulukan orang yang lebih tua mengambilnya.

Ø  Yang perlu diperhatikan adalah cara makannya. Kita hanya boleh mengambil apa yang ada di hadapan kita. Posisi duduk harus tegap, tidak boleh membungkuk. Tangan kanan menyuap dan tangan kiri menampung di bawah mulut untuk menjaga kalau-kalau ada yang tercecer dari suapan kita. Yang tercecer tadi, dipindahkan ke tangan kanan dan dilempar ke mulut kita harus bisa menghabiskan apa yang ada di “wilayah” suapan kita. Sehingga, tidak ada yang tersisa di piring.





BAB III

PENUTUP



KESIMPULAN

Table manner itu penting agar kita tidak dipandang sebelah mata dalam jamuan makan yang formal nantinya, serta tidak membuat kita malu jikalau kita benar-benar mendalami itu semua. Tidak akan pernah ada yang tau akan jadi apa kita nantinya, tapi siapa tau juga kita menjadi salah seorang yang akan berada pada situasi jamuan penting itu. Ada sebagian orang masih merasa canggung melihat perlengkapan makan yang begitu banyak dan beragam di saat jamuan. Oleh karena itu perlunya mengetahui bahkan mempraktekkan tata cara makan secara internasional baik untuk memperkarya pengalaman maupun meningkatkan dan mengembangkan diri.

Secara umum urutan-urutanmakan secara umum dalam jamuan makan secara inernasional yaitu appetizer (makanan pembuka), maincourse (hidangan utama), dan dessert (makanan penutup). Setiap negara bahkan daerah memiliki kebiasaan dan aturan makan yang berbeda satu dengan yang lain. 






Daftar Pustaka

Widowati,Trisnani.2011.Etika.Semarang.

















Share:

0 comments:

Post a Comment

Advertise