Saturday 26 May 2018

Artikel Kesehatan dan Keselamatan Kerja



                                           KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA



A.  PENGERTIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Kesehatan kerja adalah upaya perusahaan untuk mempersiapkan, memelihara serta tindakan lainnya dalam rangka pengadaan serta penggunaan tenaga kerja dengan kesehatan baik fisik, mental maupun sosial yang maksimal, sehingga dapat berproduksi secara maksimal pula (Dainur,1992).

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannyaserta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa.Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja, mengingat resiko bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja , dan masyarakat pada umumnya.Kecelakaan, adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan. Tak terduga oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsure kesengajaan,lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Sedangkan pengertian kesehatan dan keselamat kerja adalah sebagai berikut :

  1. Secara Filosofi

Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil kerja dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.

2.      Secara Keilmuan

Ilmu Pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3.      Secara Praktis

Adalah suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja, serta sumber dan proses produksi dapat digunakan secara aman dan efisien



B.   PENGERTIAN KELELAHAN

 Tidak ada definisi operasional yang baku menggambarkan apa itu “kelelahan”, namun yang pasti kelelahan lebih dari sekedar mengantuk dan penyebabnya lebih dari sekedar lama kerja dan sifat fisik pekerjaan. Secara umum kelelahan dapat dipahami dengan membedakan sumbernya, dimensi-dimensinya, dan dampaknya terhadap kinerja. Untuk keperluan analisis, kelelahan dibedakan antara kelelahan akibart pekerjaan dan kelelahan bukan akibat pekerjaan, walaupun keduanya saling terkait.

Kelelahan bukan akibat pekerjaan, biasanya dialami mereka yang bekerja dengan sistem rotasi (shift), dapat diartikan sebagai kelelahan yang timbul karena situasi rumah dan keluarga, diluar kegiatan pekerjaan, merupakan pola hidup (termasuk penggunaan obat-obatan dan alkohol), pola dan masalah tidur seseorang, masalah keluarga, dan buruknya pengaturan kegiatan untuk menghadapi rotasi kerja.

Kelelahan akibat pekerjaan dapat dianggap sebagai produk dari organisasi pekerjaan dan faktor fisik seseorang, yaitu:

·         Lamanya waktu kerja dan pola istirahat, panjangnya waktu rotasi, urutan waktu rotasi, waktu off diantara waktu rotasi.

·         Waktu dimana saatnya kerja dan saat istirahat, dimana kondisi pagi, siang, sore, atau malam sangat bervariasi.

·         Waktu awal rotasi.

·         Riwayat pekerjaan satu minggu sebelumnya, dimana ber-efek pada gangguan tidur.

·         Kemampuan biologis memulihkan diri dari kelelahan. Ada orang yang cukup segar walaupun hanya sebentar tidur. Tetapi mereka yang “tumor” – tukang molor, kalau belum 6 jam rasanya belum afdol.

Kelelahan (fatigue) adalah suatu kondisi yang telah dikenal   kehidupan sehari-hari. Istilah kelelahan mengarah pada konsisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kehiatan, walaupun ini bukan satu-satunya gejala.



C.  GEJALA-GEJALA KELELAHAN

Secara umum gejala kelelahan yang lebih  dekat adalah pada pengertian kelelahan fisik (physical Fatigue) dan kelelahan mental ( Mental Fatigue). Kelelahan dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ) macam , yaitu  :

-          Kelelahan Otot ( Muscular Fatigue ),  merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot, sedangkan kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton), intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, status kesehatan, dan gizi.



-          Kelelahan Umum ( General Fatigue ), kelelahan umum dapat terlihat pada munculnya sejumlah keluhan yang berupa perasaan lamban dan keengganan untuk Melakukan aktivitas.



Jenis-jenis kelelahan  fisik secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a.         Kelelahan pengelihatan, muncul dari terlalu letihnya mata.

b.         Kelelahan seluruh tubuh, sebagai akibat terlampau besarnya beban fisik bagi seluruh organ tubuh.

c.         Kelelahan mental, penyebabnya dipicu oleh pekerjaan yang bersigat mental dan intelektual.

d.         kelelahan syaraf, disebabkan oleh terlalu tertekannya salah satu bagian dari system psikomotorik.

e.         Terlalu monotonnya pekerjaan dan suasana sekitarnya

f.           Kelelahan Kronis, sebagai akibat terjadinya akumulasi efek kelelahan pada jangka waktu yang panjang.

g.         Kelelahan Siklus hidup sebagai bagian dari irama hidup siang dan malam serta pertukaran periode tidur.



D.  GEJALA KELELAHAN

Gambaran mengenai gejala kelelahan secara subjektif dan objektif antara lain :

o    Perasaan lesu, ngantuk dan pusing

o    Tidak / kurang mampu berkonsentrasi

o    Berkurangnya tingkat kewaspadaan

o    Persepsi yang buruk dan lambat

o    Tidak ada / berkurangnya gairah untuk bekerja

o    Menurunnya kinerja jasmani dan rohani

o    Sakit kepala

o    Perasaan pusing

o    Sulit tidur

o    Detak Jantung yang tidak normal

o    Keluar keringat secara berlebihan

o    Kehilangan nafsu makan

o    Masalah pencernaan (nyeri lambung, diare, sembelit dan lain-lain)



Munculnya tanda-tanda kelelahan psikosomatis diatas berpengaruh pula pada waktu-waktu absent dari pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa penyebab ketidak hadiran ditempat  kerja, karena yang bersangkutan membutuhkan waktu istirahat yang lebih banyak.

Gejala-gejala yang timbul ini dapat menyebabkan penurunan efisiensi dan efektivitas kerja fisik dan mental. Sejumlah gejala tersebut menifestasinya timbul berupa keluhan oleh tenaga kerja dan seringnya tenaga kerja tidak masuk kerja.



E.   DAMPAK KELELAHAN

Terdapat keterkaitan yang erat antara kelelahan yang dialami tenaga kerja dengan kinerja perusahaan. Apa bila tingkat produktivitas  seseorang tenaga kerja terganggu yang disebabkan oleh kelelahan fisik maupun psikis, maka akibat yang ditimbulkannya akan terasa oleh perusahaan berupa penurunan produktivitas perusahaan. Tenaga kerja sebagai asset investasi perusahaan perlu perlu dikeloka dengan baik dan benar antara lain dengan memperhatikan factor-faktor kemungkinan timbulnya kelelahan.

Sebagai diketahui, bahwa dengan peningkatan kinerja organisasi melalui penanganan tata cara kerja yang ergonomic adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas, khususnya ila organisasi tersebut tidak memiliki tambahan dana investasi. Oleh karena itu , perbaikan terhadap system kerja, faktor-faktor fisik dan lingkungan krja agar segera dilakukan, sehingga tercipta suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman sehat dan produktif.

Dalam kondisi demikian, diharapkan tingkat kelelahan tenaga kerja dapat ditekan dan dikendalikan ke tingkat yang wajar agar produktivitas kerja tidak mengalami gangguan.

Untuk mencegah dan mengatasi memburuknya kondisi kerja akibat faktor kelelahan pad tenaga kerja disarankan agar :

1.      Merubah metoda kerja menjadi lebih efesien dan efektif

2.      Menerapkan penggunaan peralatan dan pranti kerja ang memenuhi standar ergonomic.

3.      Menjadwalkan waktu istirahat yang cukup bagi seorang tenaga kerja

4.      Menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman, bagi tenaga kerja.

5.      Melakukan pengujian dan  evaluasi kinerja tenag kerja secera periodic untuk mendeteksi indikasi kelelahan secara lebih dini menemukan solusi yang tepat.

6.      Menerapkan saran produktivitas kerja berdasarkan pendekatan manusiawi dan fleksibiltas yang tinggi.

Dampak kelelahan terhadap kinerja merupakan suatu hasil dari kombinasi antara pekerjaan, faktor non pekerjaan, rotasi kerja, sifat pekerjaan, lamanya pekerjaan, dan siklus rotasi. Secara umum, efek kelelahan dapat ditunjukkan seperti halnya efek karena pengaruh alcohol. Dampak tersebut seperti:

·         berkurangnya kewaspadaam/konsentrasi;

·         waktu merespon yang melambat;

·         gangguan koordinasi tangan-mata;

·         berkurangnya fungsi kognitif dan pengambilan keputusan kritis; 

·         hilangnya kewaspadaan situasional;

·         meningkatnya tingkat kesalahan;

·         kecendrungan mengganggu akurasi dan kecepatan kerja;

·         gagal mengenali masalah yang timbul;

·         meningkatnya stress, frustasi, kejengkelan;

Kombinasi satu atau lebih gejala-gejala di atas dapat menyebabkan meningkatnya insiden dan tingkat keparahan kecelakaan. Perlu lebih diwaspadai bagi mereka yang bekerja dengan sistem rotasi.



http://disnakertrans.kaltimprov.go.id/artikel-186-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3.html

https://hiukencana.wordpress.com/2010/01/01/aplikasi-teori-maslow-2/






Share:

0 comments:

Post a Comment

Advertise