ILMU KESEJAHTERAAAN KELUARGA
Dosen Pengampu :
Dra.Rosidah, M.Si
Oleh :
1. Khasanah
Eka Yanuari (5402414006)
2. Imas
Stasia Putri (5402414007)
3. Laelia
Nurhidayana (5402414013)
JURUSAN
TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian dan tujuan manajemen keluarga ?
2. Bagaimana
manajemen ekonomi keluarga ?
3. Bagaiman
tujuan, sikap dasar, dan cara menyusun anggaran belanja keluarga ?
4. Bagaimana
manajemen rumah tangga ?
C.
TUJUAN
1. Mengetahui
pengertian dan tujuan manajemen keluarga
2. Mengetahui
manajemen ekonomi keluarga
3. Mengetahui
tujuan, sikap dasar, dan cara menyusun anggaran belanja keluarga
4. Mengetahui
manajemen rumah tangga
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Tujuan Manjemen Keluarga
Pengertian
manajemen, menurut system informasi manajemen nasional (SIMNAS) Lemhanas adalah
Usaha pendinamisasian, pengarahan, pengkoordinasian, proses pengambilan
keputusan, penata laksana pengendalian,pemeliharan dan pengembangan suatu
organisasi dengan cara yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mewujudkan
organisasi. Pendapat lain menyebutkan bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana mangatur dan memimpin serta menggerakkan oarang yang
mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen
mengandung aneka macam kegiatan antara lain:
1. Perencanaan
(planning) artinya: membuet rencana kerja, jalan atau usaha-usaha yang
akan ditempuhserta menetepkan tujuan yang akan dicapai.
2. Pengorganisasian
(organizing) yaitu:pengaturan dan tata kerjadalammelaksanakan rencana
pekerjaan termasuk meresapi adanya adanya tujuan bersama, adanya pola yang
menetapkan pembagian tugas wewenag serta hubungn antara kerja dengan petugas,
menaati peraturan, disiplin dan herarchidalam pekerjan dan sebangainya.
3. Pengarahan (Directing
/ Leading) artinya:pemimpin dan kepemimpinan yang akan memimpin dan
mengatur jalannya semua rencana.
4. Pengawasan (Controlling)
yaitu: mengontrol dan mengendalikan apakah semua rencana berjalan lancar atau
apakah hasil pekerjaan sesuai dengan standar yang diinginkan ataukah ada
halangan dan rintangan atau terdapat kelainan-kelainanyang harus diperbaiki.
Dalam hal ini harus ada kemampuan untuk mengetahui letak kesalahan sehingga
tindakan koreksi dapat dilakukan sedini mungkin.
5. Koordinasi (Coordinating)
yaitu kerjasama dengan pembagian tugas dan wewenang yang rapi harus terjalin
dengan baik, tanpa koordinasi antara unsur-unsur yang berkepentingan semua
rencana tak mungkin berjalan lancar dan tujuan yang menjadi sasaran tak mungkin
tercapai dengan berhasil.
Manajemen keluarga meliputi :
1.
Manajemen ekonomi keluarga
2.
Tujuan, sikap dasar, cara menyusun anggaran belanja
keluarga
3.
Manajemen rumah tangga
1.
Manajemen
Ekonomi Keluarga
Manajemen Ekonomi Keluarga merupakan tindakan merencanakan, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan mengendalikan pendapatan yang diperoleh keluarga serta penggunaan sumber keuangan. Tindakan tersebut untuk mencapai pemenuhan kebutuhan keluarga secara optimum, mengkondisikan keuangan keluarga agar tetap stabil, serta berusaha terus dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam keluarga.
Manfaat
pengelolaan ekonomi keluarga, untuk mendayagunakan kesadaran, sikap, perilaku,
dan kemampuan anggota keluarga serta memotifasi potensi yang ada dalam keluarga
yang bertujuan untuk :
- Pemenuh
kebutuhan ekonimi keluarga secara optimum
- Stabilitas
ekonomi dalam keluarga
- Peningkatan
ekonomi keluarga
Prinsip
manajemen ekonomi keluarga adalah adanya upaya pengendalian tingkat pengeluaran
dalam memenuhi kebutuhan keluarga agar terdapat surplus secara tetap.
Unsur penting yang
perlu diperhatikan dengan pengelolaan keuangan keluarga antara lain:
1.
Pendapatan keluarga
2.
Rencana pengeluaran
3.
Catatan realisasi
pendapatan dan pengeluaran
4.
Persepsi dan sikap yang
tepat tentang tabungan keluarga
5.
Musyawarah keluarga
tentang penerimaan dan prioritas pengeluaran keuangan dalam keluarga
Unsur yang
berkaitan dengan manajemen ekonomi keluarga :
1.
Pendapatan keluarga
adalah jumlah keseluruhan penghasilan yang diterima oleh semua anggota keluarga
dari berbagai sumber.
2.
Rencana Pengeluaran
adalah penyusun berbagai jenis kebutuhan keluarga dalam urutan prioritas
keluarga yang diharapkan dapat menjadi pengendali pengeluaran keluarga dalam
upaya penataan ekonomi keluarga.
Beberapa
hal yang perlu diketahui berkaitan dengan rencana pengeluaran keluarga :
·
Kebutuhan Primer (kebutuhan pokok) Kebutuhan primer
adalah kebutuhan yang haus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup
manusai, seperti : dapat hidup sehat, berpakaian, dan berteduh serta memperoleh
pendidikan. Kebutuhan primer ini apabila tidak dipenuhi dapat menimbulkandampak
yang negatif.
·
Kebutuhan Sekunder (Pelengkap) Kebutuhan sekunder
adalah kebutuhan yang pemenuhannyasetelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh
kebutuhan skunder adalahkebutuhan akan radio, TV, atau sepeda motor bagi
masyarakat yangpendapatannya masih tergolong rendah.
·
Kebutuhan Tersier / Mewah / LuxKebutuhan tersier atau
kebutuhan mewah adalah kebutuhan yang biasanya dipenuhi setelah kebutuhan
primer dan kebutuhan sekunder dipenuhi. Contoh kebutuhan tersier adalah
kebutuhan akanmobil, alat rumah tangga mewah, dan perhiasan mahal.
3.
Pencatatan dan
Monitoring
Pencatatan
belanja keluarga yang telah disusun dan disepakati menjadi tidak berguna jika
tidak dilaksanakan secara disiplin. Disiplin dalam melaksanakan rencana dan
mencatat monitoring dalam upaya mencapai tujuan. Dalam keluarga sering terjadi
penyimpangan tentang perubahan terhadap apa yang telah direncanakan.pencatatan
dan monitoring ekonomi keluarga dimaksudkan untuk mengevaluasi :
-
Apakah rencana yang
telah disepakati telah dilaksanakan
-
Apakah ada penyimpangan
-
Seberapa jauh
penyimpangannya
-
Mengapa demikian
-
Bagaimana cara
memperbaiki dan mengatasinya
4.
Menabung
Menabung
merupakan sebuah sikap dan tindakan untuk menyisihkan secara sadar dan terus
menerus bagian dari setiap penerimaan pendapatan.Kegiatan
menabung memang sering dirasakan sulit untuk dilakukan oleh sebagian orang,
padahal jika kita mengetahui manfaat menabung ini, tidak ada alasan untuk tidak
melakukannya, seperti berikut ini :
- Belajar hidup hemat – Kegiatan menabung yang dilakukan secara rutin setelah gajian misalnya, akan membuat seseorang menyisakan pendapatannya sehingga menghindari jajan-jajan yang kurang berguna. Uang tersebut sudah dialokasikan untuk menabung.
- Ketersediaan uang disaat mendesak – Kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, salah satunya ketika jatuh sakit. Saat sakit tentu saja kita membutuhkan pengobatan, uang tabungan ini bisa dipergunakan untuk mengantisipasi keadaan mendadak yang bisa saja datang tiba-tiba.
- Mencegah berhutang – Keadaan yang mendesak seperti sakit yang membutuhkan perawatan namun, tidak memiliki ketersediaan dana mau tidak mau jalan berhutanglah yang ditempuh. Berhutang kepada bank contohnya, akan berbunga dan malah akan memperberat saat pembayaran. Dengan menabung kita tidak perlu mengalami hal tersebut.
- Investasi. Salah satu syarat dalam melakukan investasi adalah dengan menabung, tidak mungkin anda dapat memikirkan investasi tanpa menabung dari awal.
5.
Musyawarah Keluarga
Musyawarah
keluarga dilakukan oleh suami, istri, dan anak-anak yang menjelang dewasa
dengan tujuan :
a. Untuk
menyusun rencana keuangan keluarga mendatang
b. Mengevaluasi
pelaksanaan dari perencanaan yang berlalu
c. Memperbaiki
kesalahan
d. Memecahkan
jika ada masalah yang terjadi.
2.
Tujuan,
Sikap Dasar, dan Cara Menyusun Anggaran Belanja Keluarga
A.
TUJUAN
·
Membebaskan keluarga
dari pola hidup gali lubang tutup lubang.Kondisi demikian masih banyak menimpa
keluarga,terutama yang berpenghasilan rendah atau keluarga cukup namun tidak
mempunyai perencanaan dalam kehidupannya.
·
Merencanakan hidup
lebih baik.Sesungguhnya setiap keluarga akan mampu hidup lebih baik,jika mereka
dapat mengatur antara pendapatan dan prioritas pengeluaran secara konsisten.
·
Mendorong upaya
menambah penghasilan.Hampir seluruh keluarga
menginginkan hidup serba kecukupan,peningkatan kehidupan mendatang dari
kondisi kehidupan saat ini merupakan sebuah kondisi yang banyak di idam –
idamkan keluarga.Namun perlu diketahui bahwa peningkatan taraf hidup tidakcukup
dicapai dengan berkhayal saja melainkan harus ada tindakan nyata.Melalui
pengaturan anggaran belanja,diharapkan keluarga akan dapat merencanakan
berbagai upaya sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
·
Menciptakan tabungan
sebagai cadangan hidup keluarga.Komitmen yang disepakati seluruh anggota
keluarga tentang segala hal yang berkaitan dengan menejemen keuangan yang
baik,maka keluarga tersebut akan mampu menabung untuk membentuk cadangan masa
mendatang.
B.
SIKAP
DASAR DALAM MENYUSUN ANGGARAN BELANJA KELUARGA
Ø Kepercayaan
dan kesetiaan.Saling percaya antara suami istri serta saling mengetahui posisi
ekonomi dalam keluarga mulai dari sumber penghasilan total sampai pada anggaran
yang harus dikeluarkan dalam kehidupan sehari- hari.Tidak jujur jika istri
tidak mengetahui sumber dan besar penghasilan suami atau sebaliknya.Suami Istri
harus terbuka satu sama lain.
Ø Tanggung
jawab kepala keluarga terhadap anggota keluarga.Suami sebagai kepala keluarga
harus bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan ekonomi keluarga.Namun tidak
berarti seorang suami tidak melibatkan istri dalam urusan rumah tangganya.Pada
kenyataannya seorang istri harus diberi kepercayaan untuk menjalankan fungsinya
sebagai manajemen keluarga,ini merupakan sebuah pelayanan yang bersifat
ekonomis.
Ø Anggaran
bersifat elastis dan terbuka.Terjadinya kenaikan harga akan berdampak pada
kenaikan besar anggaran yang telah ditetapkan.Jika anggaran terlalu kaku dan
tidak terbuka sering terjadi,apa yang telah direncanakan tidak dapat dilakukan
sesuai rencana.Dalam kondisi tertentu anggaran yang telah ditetapkan dapat
berubah.
Ø Memiliki
catatan keluar masuk anggaran.Sebagai kontrol,diperlukan pencatatan anggaran
masuk dan keluar,sehingga pada akhir anggaran dapat mengevaluasi dan jika ada
masalah yang berhubungan dengan keluar masuk anggaran keluarga akan lebih mudah
mencari jalan keluarnya.
C.
CARA
MENYUSUN ANGGARAN BELANJA
Cara
menyusun anggaran belanja ada dua kelompok penghasilan keluarga dalam keluarga
:
Pertama,keluarga
dengan penghasilan teratur umumnya secara bulanan.kelompok ini akan mudah
diatur dalam bentuk anggaran belanja yaitu dengan cara membagi 30 atau 31 hari.
Kedua,keluarga
dengan penghasilan tidak teratur.Kelompok ini sebaiknya membuat anggaran
khusus,jika sulit buatlah dalam jangka waktu yang lebih pendek,misal tiga
bulanan atau bahkan bulanan bagi petani dapat dibuat berdasarkan waktu panenan.
Langkah-langkah praktis tersebut adalah:
1. Mencatat pendapatan Keluarga
Berapa pendapatan sesungguhnya dari keluarga kita?
-
Suami
a.
Penghasilan kotor sebulan
b.
Dikurangi pajak penghasilan sebulan
c.
Penghasilan bersih sebulan
d.
Pengurangan lain dalam sebulan
e.
Sisa pendapatan setelah pengurangan
-
Istri
a.
Pendapatanbersih yang
dibawapulang
b.
Pendapatan lain
c.
Jumlah bersih seluruh pendapatan
2. Membuat daftar pengeluaran setiap bulan
DaftarPengeluaranSetiapBulan
Simpanan
a. Cadangan
b. Sasaran Jangka pendek dan panjang
Perumahan
a. sewa rumah/anggaran pembelian rumah
b. pajak rumah
c. asuransi rumah
d. perbaikan rumah
e. perlengkapan rumah tangga (air listrik, gas, dll)
Makanan
a. Beras
b. Keperluan dapur
c. Bahan makanan lain
d. Makan di luar rumah
Transport
a. Bensin
b. Parkir
c. Perbaikan kendaraan
d. Asuransi Kendaraan
e. Pajak Kendaraan
f. Kendaraan Umum
Macam-macam
a. Pengobatan
b. Pendidikan
c. Pakaian
d. Perawatan
Keterangan: Jumlah pendapatan dan pengeluaran harus sama.
3. Membuat kartu-kartu Pos Pengeluaran
Contoh Kartu Pos Pengeluaran
Sewa rumah/angsuran pembelian rumah yang harusdilunasi sebesarRp. …………..
Harus Lunas pada tanggal : …………………….
Disisihkan setiap bulan sebesar ………………………………………Rp. …………..
Nomor
|
Tanggal
|
Disisihkan
|
Dikeluarkan
|
Sisa
|
4. Mengisi amplop-amplop pengeluaran.
Kita
harus membuat amplop-amplop sesuai dengan pengeluaran pada anggaran belanja di atas.
Contoh Anggaran Keluarga
Setiap bulan |
||
PEMASUKAN
|
||
Penghasilan
Anda
|
Rp.
8.650.000,-
|
|
Penghasilan
Pasangan
|
Rp.
4.632.000,-
|
|
Total Penghasilan
|
Rp.
13.282.000,-
|
|
PENGELUARAN
|
||
I. Pembayaran utang
|
||
Cicilan kartu kredit
|
Rp.
300.000,-
|
|
Cicilan mobil
|
Rp.
2.350.000,-
|
|
Total
utang
|
Rp.
2.650.000,-
|
|
II. Tabungan & Investasi
|
||
Untuk anak |
Rp.
700.000,-
|
|
Untuk pensiun
|
Rp.
400.000,-
|
|
Untuk
DP rumah
|
Rp.
1.500.000,-
|
|
Total
tabungan dan investasi
|
Rp.
2.600.000,-
|
|
III. Premi Asuransi
|
||
Asuransi
Jiwa
|
Rp.
50.000,-
|
|
Asuransi Kecelakaan
|
Rp.
25.000,-
|
|
Asuransi Penyakit kritis
|
Rp.
36.000,-
|
|
Asuransi Kendaraan
|
Rp.
300.000,-
|
|
Asuransi Rumah
|
Rp.
200.000,-
|
|
Total
Premi Asuransi
|
Rp.
611.000,-
|
|
IV. Biaya Hidup
|
||
Belanja
rumah tangga
|
Rp.
2.300.000,-
|
|
Transportasi
(suami, istri, anak)
|
Rp.
750.000,-
|
|
Telepon, listrik dan air
|
Rp.
800.000,-
|
|
Sekolah anak
|
Rp.
1.000.000,-
|
|
Rekreasi keluarga
|
Rp.
500.000,-
|
|
Mainan & hiburan anak
|
Rp.
300.000,-
|
|
Gaji 2 pembantu
|
Rp.
600.000,-
|
|
Lain-lain
|
Rp.
500.000,-
|
|
Total biaya hidup
|
Rp.
6.750.000,-
|
|
Total Pengeluaran |
Rp. 12.611.000,- |
|
SISA |
Rp. 671.000,- |
|
Untuk membuat
suatu perencanaan keuangan yang baik perlu tahu neraca keuangan. Neraca adalah
selisih harta dan jumlah utang keluarga (harta bersih). Mengetahui neraca
keuangan keluarga membantu Anda menetapkan tujuan keuangan. Berikut ini contoh
neraca keuangan:
Book 2
A. HARTA |
|
Uang tunai di
tangan
|
Rp.
10.000.000,-
|
Tabungan
|
Rp.
30.000.000,-
|
Deposito
|
Rp.
80.000.000,-
|
Nilai tunai
asuransi jiwa
|
Rp.
5.000.000,-
|
Kendaraan
|
Rp.
70.000.000,-
|
Rumah
|
Rp.
300.000.000,-
|
Jumlah harta
|
Rp.
495.000.000,-
|
B. UTANG
|
|
Saldo Utang
Kartu Kredit
|
RP.
12.000.000,-
|
Saldo Utang
KPR
|
Rp.
80.000.000,-
|
Jumlah utang
|
Rp.
92.000.000,-
|
KEKAYAAN BERSIH |
|
(Harta
dikurangi utang)
|
|
Jumlah
kekayaan Bersih
|
Rp.
403.000.000,-
|
3.
Manajemen
Rumah Tangga
Besarnya penghasilan keluarga
akan mempengaruhi kesejahteraan
keluarga. Namun tidak berarti semakin besar penghasilan keluarga semakin
sejahtera keluarga tersebut. Cukup tidaknya penghasilan keluarga bergantung
pada cara pemakaian dan pembagian keuangan sesuai dengan kebutuhan keluarga.
·
Berikut ini ada tiga tipe pengelolaan penghasilan
keluarga yang bisa dipilih sesuai
dengan kemampuan keluarga. Tentunya masih banyak lagi pola pengelolaan yang
ada. Hal terpenting adalah saling keterbukaan dalam menjalani kehidupan
keluarga dengan tanggung jawab bersama.
1. Uang Dikelola Bersama
Penghasilan suami istri langsung digabung bersama.
Setelah itu, gabungan kedua pendapatan langsung dialokasikan ke pos-pos
pengeluaran rutin yang telah dihitung lebih dulu. Lazimnya, setiap pos diwakili
oleh satu amplop. Pos-pos pengeluaran itu, pada beberapa keluarga, bukan saja
kebutuhan makan, minum, dan listrik saja, tapi juga termasuk membayar kredit
rumah, cicilan mobil, listrik, telepon, uang sekolah anak, asuransi dan
kebutuhan mobil (bensin, servis berkala, kerusakan, dan lain-lain). Bahkan
tabungan, pengeluaran pribadi ayah-ibu dan liburan pun jadi amplop tersendiri.
Bila ada sisa, dimasukkan ke dalam tabungan suami atau istri, atau khusus
membuka lagi account bersama di bank untuk ”menampung” sisa amplop setiap
bulannya.
2. Membagi Berdasar Persentase
Bentuk manajemen ini adalah membagi tanggung jawab
dalam bentuk jumlah atau persentase seluruh kebutuhan keluarga setiap bulan
dihitung termasuk pos darurat dan pos tabungan. Masing-masing sepakat
menyumbang sebesar jumlah tertentu untuk menutupi kebutuhan tersebut. Sisanya
digunakan sebagai tabungan pribadi untuk kebutuhan pribadi. Misalnya, istri
membeli parfum, lipstik, atau baju. Bisa juga tanpa menghitung kebutuhan
keluarga terlebih dahulu, suami-istri memberi kontribusi yang sama berdasarkan
prosentase. Misalnya 80:20. Artinya, masing-masing menyetor 80 persen dari
gajinya. Sisa 20 persen disimpan untuk diri sendiri. Jika bisa berhemat, dari
uang bersama yang 80 persen, bisa tersisa untuk tabungan keluarga, di samping
suami dan istri juga masing-masing punya tabungan pribadi.
3. Membagi Tanggung Jawab
Misalnya, suami mengeluarkan biaya untuk urusan berat,
seperti membayar kredit rumah, cicilan mobil, listrik, telepon, uang sekolah
anak, kebutuhan mobil, dan asuransi. Sementara bagian istri adalah belanja
logistik bulanan, pernak-pernik rumah, jajan, dan liburan akhir pekan dan pos
tabungan. Dilihat dari jumlahnya, suami menanggung lebih banyak dana. Tapi
istri juga punya peranan dalam kontribusi dana rumah tangga. Kalau ternyata
istri yang memiliki pendapatan lebih besar, tentunya hal ini juga bisa
dilakukan sebaliknya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan tentunya
kesepakatan antara suami dan istri. Diskusikan hal ini dengan pasangan
masing-masing, agar persoalan keuangan keluarga bukan lagi menjadi masalah
dalam keluarga.
·
Tiga Hal Penting dalam
Mengelola Keuangan Bersama
Pertama, pembagian kerja sangatlah dibutuhkan dalam hal
mengatur keuangan. Contoh singkatnya, siapa yang membayar semua kebutuhan
sehari-hari rumah tangga. Misalkan jika istri yang harus membayarnya maka
suami dalam hal ini harus mentransfer dana yang cukup setiap bulannya untuk
memenuhi semua kebutuhan keuangan keluarga. Bila Anda memutuskan untuk
mendelegasikan satu orang untuk membayar semua tagihan bulanan keluarga maka
hal penting yang harus diperhatikan adalah kejujuran. Suami-istri haruslah
terbuka satu dengan yang lain berkenaan dengan permasalahan keuangan. Jangan
sampai bila suami-istri menggunakan rekening bersama dan salah satu dari
keduanya mengambil dana dalam jumlah besar dan tidak mengatakan kepada
pasangan.
Kedua, pengeluaran yang disepakati menjadi sangat vital.
Suami-istri harus mencapai kata sepakat dalam merencanakan pengeluaran. Hal ini
biasanya berkaitan dengan pengeluaran yang tidak tetap, misalkan keputusan
untuk mengganti mobil dengan yang baru setelah berapa tahun, Kapan dan dimana
mau berlibur. Sebagai kesimpulan, suami-istri harus membicarakan dan bersepakat
dalam kebutuhan yang harus dipenuhi, apa yang menjadi keinginan bersama dan apa
yang dapat dipenuhi.
Ketiga, hal terakhir yang
sangat penting adalah menabung. Dalam hal ini visi kedepan menjadi sangat
penting. Dimana dengan tujuan yang ditentukan akan memberikan motivasi serta
pemilihan strategi yang dapat membantu suami-istri mencapai tujuan masa depan
yang dimiliki. Dengan begitu pasangan suami-istri juga akan melihat pentingnya
pengalokasian dana saat ini dan dimulai saat ini juga.
Menyusun
rencana atau anggaran dalam keluarga merupakan cara menghindari diri dari
deficit setiap bulan.
·
Manfaat menyusun rencana anggaran dalam keluarga :
1.
Untuk mengetahui jenis pengeluaran dan jumlahnya.
2.
Untuk mengetahui jenis pengeluaran yang dapat
dibatasi.
3.
Untuk mengetahui jumlah saldo yang ada.
·
Dengan adanya anggaran tertulis tersebut, keluarga
dapat mencegah pemborosan dengan jalan :
1.
Pemeliharaan yang baik dari investasi keluarga, supaya
tidak cepat rusak.
2.
Penghematan, dengan cara menggunakan benda-benda yang
sepintas terlihat tak berguna, namun sesungguhnya masih dapat dimanfaatkan.
3.
Mengerjakan sendiri kebutuhan primer keluarga, seperti
: memasak, menjahit serta pekerjaan lain yang sekiranya mampu dikerjakan
sendiri.
4.
Mengetahui perbedaan harga dari bahan yang sama,
terutama bahan-bahan atau barang-barang yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari.
Anggaran dalam keluarga akan lebih
baik jika dapat dibuat untuk jangka waktu satu tahun, karena dalam hitungan
waktu satu tahun, jumlah penghasilan selain penghasilan tetap setiap bulan
dapat dideskripsikan. Semua pengeluaran baik bulanan maupun tahunan telah dapat
dihitung. Dengan demikian perencanaan keuangan keluarga dapat dibuat bulanan,
tahunan, atau jangka waktu lima tahun ke depan, yang tentunya tetap
menganggarkan keperluan tak terduga.
Secara umum, keluarga akan
mengeluarkan uang untuk keperluan rutin baik setiap hari atau setiap bulan,
untuk: makan, pakaian, perumahan, transport, pendidikan, hiburan, hadiah,
tabungan, dan lainnya sesuai kebiasaan keluarga masing-masing. Apabila
penghasilan kelurga tidak mencukupi untuk memenuhi keperluan yang telah
direncanakan, maka seluruh anggota keluarga harus dapat memilih prioritas utama
yang harus dipenuhi terkait dengan tujuan keluarga. Dengan adanya perencanaan
keluarga, maka uang tidak akan disalahgunakan untuk keperluan yang tidak
teranggarkan kecuali keperluan tak terduga yang memang harus menggunakan uang
tersebut. Kesadaran untuk melakukan manajemen keuangan keluarga akan membantu
meningkatkan taraf hidup keluarga.
Manajemen yang diterapkan dalam
kehidupan keluarga menyangkut pekerjaan rumah tangga yang sering disebut dengan
tata laksana rumah tangga, yang artinya menggunakan sumber yang dimiliki
keluarga untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan keluarga. Jika sumber-sumber
tidak terbatas, perencanaan tentang penggunaan sumber tidak terlalu penting,
namun sebaliknya, jika sumber terbatas atau bahkan menyusut maka keterampilan
manajemen rumah tangga mutlak sifatnya.
Majemen rumah tangga dilaksanakan
oleh setiap keluarga. Namun tidak semua keluarga dapat melaksanakan manajemen
rumah tangganya dengan baik, maka
keluarga terutama orang tua seharusnya memiliki pengetahuan tentang manajemen
rumah tangga dengan harapan akan menjadi terampil melakukannya. Orang tua harus
selalu berusaha, agar pendapatan dan sumber lain yang dimiliki selalu seimbang
dengan pengeluarannya. Jika kebutuhan hidup mulai terus meningkat, sementara
sumber masih tetap, ini merupakan masalah yang sering dihadapi oleh keluarga.
Hal yang harus dinilai dan dicermati adalah kesejahteraan dari keluarga itu
sendiri. Maka kurang tepat jika keluarga hanya mencurahkan seluruh pikiran dan
tenaga untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari, prinsip efisiensi dalam
melaksanakan tugas rumah tangga perlu diterapkan.
Jika semua orang tua bekerja, maka
pekerjaan rumah tangga tidak dapat terselesaikan sendiri dan membutuhkan
pembantu, pembayaran tinggi yang diminta pembantu merupakan salah satu faktor
yang perlu dipertimbangkan untuk menerapkan efisiensi kerja bagi keluarga, yang
sebenarnya dapat dilakukan dengan cara pembagian tugas untuk masing-masing
anggota keluarga. Bahwa usaha untuk mencapai kesejahteraan keluarga merupakan
tugas dan tanggung jawab bersama anggota keluarga baik pria maupun wanita.
Pembagian tugas, bantu membantu dalam pekerjaan sehari-hari akan mempererat
hubungan antar anggota keluarga dan rasa saling menghargai satu sama lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen
adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana mangatur dan memimpin serta
menggerakkan oarang yang mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen Ekonomi Keluarga merupakan tindakan merencanakan, melaksanakan,
memonitor, mengevaluasi dan mengendalikan pendapatan yang diperoleh keluarga
serta penggunaan sumber keuangan. Manfaat pengelolaan ekonomi keluarga, untuk
mendayagunakan kesadaran, sikap, perilaku, dan kemampuan anggota keluarga serta
memotifasi potensi yang ada dalam keluarga. Prinsip manajemen ekonomi keluarga
adalah adanya upaya pengendalian tingkat pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan
keluarga agar terdapat surplus secara tetap.
Tujuan
manajemen keluarga adalah Membebaskan keluarga dari pola hidup gali lubang
tutup lubang, Merencanakan hidup lebih baik, Mendorong upaya menambah
penghasilan, Menciptakan tabungan sebagai cadangan hidup keluarga. Sikap dasar
manajemen keluarga adalah Kepercayaan dan kesetiaan, Tanggung jawab kepala
keluarga terhadap anggota keluarga, Anggaran bersifat elastis dan terbuka, Memiliki
catatan keluar masuk anggaran. Cara menyusun anggaran belanja keluarga ada dua
kelompok yaitu keluarga dengan penghasilan tetap dan keluarga dengan
penghasilan tidak teratur.
Cukup tidaknya penghasilan
keluarga bergantung pada cara pemakaian dan pembagian keuangan sesuai dengan
kebutuhan keluarga. Ada tiga pengelolaan penghasilan keluarga yaitu uang
dikelola bersama, membagi berdasar presentase, dan membagi tanggung jawab. Majemen
rumah tangga dilaksanakan oleh setiap keluarga. Namun tidak semua keluarga
dapat melaksanakan manajemen rumah tangganya
dengan baik, maka keluarga terutama orang tua seharusnya memiliki
pengetahuan tentang manajemen rumah tangga dengan harapan akan menjadi terampil
melakukannya. Kesadaran untuk melakukan manajemen keuangan keluarga akan
membantu meningkatkan taraf hidup keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Kuswardinah, Asih.2012.ilmu kesejahteraan keluarga:semarang.Unnes
Press.
https://angga16pramudhita.wordpress.com/2012/03/03/sistem-manajemen-dalam-keluarga/
ti 89 titanium calculator | Titanium Arcus, a
ReplyDeleteTtitanium calculator, a calculator for the snow peak titanium trigonometric functions, in titanium chainmail the form of the titanium jewelry piercing Ti-87. Ttitanium calculators, the ones titanium vs ceramic made by Titanium Arcus titanium fishing pliers