Saturday 26 May 2018

Artikel Manajemen Perusahaan Kecil Dengan Perusahaan Besar






ARTIKEL

MANAJEMEN PERUSAHAAN KECIL DENGAN PERUSAHAAN BESAR

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Manajemen Tata Rias





Dosen Pengampu :

Rina Rachmawati, SE., MM

NIP.198003072006042001





Oleh :

Khasanah Eka Yanuari            ( 5402414006 )

Himmatus Suroyya Rahma        ( 5402414018 )

Aidina Imas Saputeri                 ( 5402414022 )







PRODI PENDIDIKAN TATA KECANTIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

PERUSAHAAN BESAR



Perkembangan industri kecantikan di Indonesia misalnya Natasya Skin Care, Hanna Salon, Johnny Andrean Salon, Erha Clinic, Ristra skin Care, Puspita Martha Salon, Rudy Hadi Suwarno, Lina gunawan Salon, London Beauty Center, Larrisa Salon, John Salon dan munculnya salon-salon kecantikan lainnya menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Dengan demikian, perusahaan kecantikan perlu untuk menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan keputusan pembeliannya agar tidak berpindah ke perusahaan lainnya.  Salah satu klinik kecantikan wajah yang memiliki banyakcabang di kota-kota besar adalah Natasha Skin Care.

Sebelum 1999, nama Fredi Setyawan boleh dibilang nggak bunyi di belantika bisnis jasa perawatan kulit dan kecantikan di Tanah Air. Dokter kelahiran Ponorogo 17 Juli 1963 ini cuma dikenal segelintir orang di Klaten sebagai dokter Puskesmas dengan status pegawai negeri. Atau, paling banter ia dikenal sebagai dokter pribadi Bupati Klaten. Tak ada yang tahu, di sela-sela waktu luangnya, Pak Dokter biasa merawat kulit dan kecantikan istri tercintanya, drg. Tantri Onni Bianti. Saking bersemangatnya merawat kulit dan wajah sang istri, Fredi merasa perlu mempelajari teknik perawatan wajah. Bahkan, ia tak segan terbang ke Singapura untuk belajar di London Research Centre. Ia pun rajin mengikuti berbagai seminar kecantikan tingkat internasional. Kenyang menimba ilmu perawatan kecantikan di berbagai tempat, ditambah pula dengan praktik langsung merawat kulit dan wajah istrinya, ia lantas memberanikan diri membuat krim untuk keperluan itu. Daripada membeli krim di pasar yang belum tentu cocok untuk kulit dan iklim kita.Ternyata, krim buatannya itu amat cocok buat kulit dan wajah tropis istrinya. Merasa puas dengan krim sang suami, tanpa diminta Tantri lantas menceritakan keampuhan krim itu kepada kawan-kawannya yang notabene istri-istri pejabat daerah Klaten. Dari situlah produk ini mendapatkan konsumen pertama. Jalannya memang sederhana: para istri pejabat itu meminta Fredi membuatkan krim perawatan kulit dan wajah seperti yang ia buat untuk istrinya. Usaha ini kemudian diperluas Fredi dengan memproduksi krim perawatan lebih banyak dan memasarkannya langsung lewat beberapa keluarga. Ia memberinya merek Natasha, diambil dari nama anak keduanya.



Melihat Natasha diterima pasar, Fredi kemudian banting setir menjadi pengusaha jasa perawatan kecantikan beneran pada 1999. Ia mendirikan klinik perawatan wajah di Jl. Ponorogo, di rumah kakaknya Eliana.Untuk mewujudkan bisnisnya itu, Fredi berani menanggalkan statusnya sebagai pegawai negeri. Ia bahkan berhenti menjadi dokter pribadi Bupati Klaten, meskipun Pak Bupati mengizinkannya bekerja rangkap. Langkah berani Fredi rupanya berbuah manis. Nama Natasha Skin Care, yang sejak awal membidik kalangan ibu rumah tangga kelas menengah atas, cepat meroket. Namun, dalam perkembangannya, tak sedikit kalangan mahasiswi yang ikut menjadi pasiennya. Bahkan, kaum Adam pun tak segan menggunakan jasa Natasha untuk merawat kulit dan wajah mereka. Di tempat ini ada ruang khusus untuk pasien pria. Menurut Fredi, ada dua paket yang ditawarkan Natasha: standar dan gold. Paket standar lebih banyak diarahkan untuk kelas menengah. Mereka di-charge Rp 150-200 ribu. Sementara itu, paket gold membidik segmen yang lebih atas lagi dengan tarif mencapai Rp 400 ribu. Dengan uang sejumlah itu, selain mendapat perawatan wajah langsung, pasien juga mendapat krim untuk perawatan selama sebulan. Krim perawatan kecantikan tersebut terdiri dari skin toner, krim pagi, sun block dan krim malam. Sebelum dirawat, pasien diperiksa dan difoto. Foto itu penting buat dokumentasi. Nantinya setelah perawatan, foto itu akan dijadikan alat pembanding guna melihat hasil perawatan Natasha.

Kiat sukses dr Freddy Setyawan :

  • Komitmen untuk memberikan pelayanan nomor satu di tangan para profesional yang handal.
  • Memadukan teknologi terkini dalam perawatan kulit dengan tenaga professional.

Dalam perkembangannya klinik kecantikan ini memiliki manajemen yang terus berusaha untuk memberikan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik, seperti kepantasan harga, pengaduan komplain untuk dapat menciptakan loyalitas pelanggan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Konsumen pada Jasa Skin Care yaitu Natasya Skin Care.

Bisnis jasa skin Center semakin populer dan banyak bermunculan saat ini dengan menonjolkan keunggulan masing-masing perusahaan, untuk memenangkan persaingan yang terjadi di pasar, setiap perusahaan harus mampu memberikan kepuasan bagi setiap konsumen. Loyalitas pelanggan merupakan aset yang berharga bagi perusahaan. Agar sebuah perusahaan dapat memenangkan persaingan maka perusahaan itu harus meningkatkan loyalitas pelanggan. Suatu Loyalitas pelanggan atau konsumen bisa dicapai dengan berbaigai hal seperti produk yang berkualitas, harga yang sesuai serta pelayanan bermutu baik, cepat dan tepat yang diberikan oleh perusahaan skin care. Dan berdasarkan pengamatan Natasya skin care merupakan salah satu skin care yang terkenal atau populer di berbagai kalangan masyarakat, Natasya skin care memiliki banyak cabang di berbagai wilayah yang tersebar di daerah-daerah atau kota-kota besar di Indonesia.

Untuk mengetahui pengaruh kepantasan harga dan penanganan komplain terhadap kepuasan pelanggan, dan pengaruh kepantasan harga, penanganan komplain dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan Natasya Skin Care di Semarang. Kepantasan harga, di dalam pemasaran, harga merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Kepantasan harga dipandang sebagai suatu penilaian apakah hasil dari, atau suatu proses untuk menghasilkan barang adalah beralasan, bisa diterima, ataupun pantas. kepantasan harga bersifat subyektif dimana konsumen melihat wajar tidaknya harga dengan membandingkan persepsi mereka tentang berapa besar keuntungan dari penjual masa kini dan masa lalu atas suatu produk, atau dengan membandingkan harga yang diperoleh orang lain atas produk serupa. Penanganan komplain, Manajemen komplain merupakan salah satu determinan signifikan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Upaya mempertahankan jalinan relasi dengan pelanggan yang tidak puas melalui pengelolaan komplain telah menjadi fokus utama sebagian besar strategi retensi pelanggan. Pengelolaan komplain merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan kegagalan penyampaian produk dan untuk mempertahankan customer’s goodwill. Selain pengaruh karakteristik individu, faktor produk dan situasi juga memainkan peranan penting dalam menjelaskan respons pelanggan terhadap ketidakpuasan. Faktor-faktor ini meliputi: daya tanggap perusahaan terhadap komplain, biaya komplain, harga, arti penting produk bagi pelanggan, pengalaman konsumen. Huefner&Hunt (1994) dalam Tjiptono (2006) menambahkan tiga penanganan komplain lainnya : retaliasi, avoidance dan grudgeholding ; Kepuasan Pelanggan Kepuasan seseorang pada dasarnya bersifat individual (As’ad, 1991:102).

Avoidence dan grudgeholding merupakan bentuk variasi dari exit, yaitu empat macam tindakan, yaitu memboikot atau berhenti membeli merek yang sama,berhenti membeli tipe produk tertentu, berhenti membeli dari pengecer tertentu, berhenti membeli dari pemanufaktur tertentu. Menurut Tjiptono (2006) penanganan komplain secara efektif memberikan peluang pelanggan yang tidak puas menjadi puas dan pada akhirnya akan merasa loyal (membeli kembali). Khusus kasus kosmetik memiliki keunikan khusus, yaitu memonopoli persepsi pelanggan terhadap kualitas produk. Hal ini dilihat dari adanya 4 dokter ahli yang menanggani Natasha Skin Care, sehingga pelanggan percaya dan loyal terhadap Natasha Skin Care, sebab ke 4 dokter tersebut memiliki standarisasi kualitas yang saling mendukung, sehingga Natasha Skin Care memiliki standarisasi kualitas yang baik untuk klinik kecantikan.






PERUSAHAAN KECIL



A.     LATAR BELAKANG PENDIRIAN PERUSAHAAN RUMAH NUTRISI

Awal mula pendirian perusahaan skincare “Rumah Nutrisi” didasari dari keingingan membuka lapangan pekerjaan di daerah rumahnya. Awalnya Dr. Dian adalah seorang dokter umum yang melanjutkan S2 di bagian kecantikan. Karena di daerahnya belum ada perusahaan skincare, Dr. Dian memutuskan untuk membuka perusahaan skincare ini. Selain untuk membuka lapangan pekerjaan, dia bermaksud untuk mengambil peluang usaha yang lebih besar karena daerah sekitar rumahnya tidak ada usaha skincare.  

B.  STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi yang terdapat diperusahaan skincare Dr. Dian merupakan struktur organisasi garis.Strukturnya sebagai berikut:

Di dalam perusahaan ini pemimpin (Dr. Dian), memiliki kewenangan untuk memerintah langsung bawahan dan bawahan mempunyai tanggung jawab langsung kepada atasan. Di sini Dr. Dian bertugas untuk melakukan pengawasan,control terhadap segala yang berhubungan dengan perusahaan skincare yang telah dirintis, meliputi:
o Proses Produksi
o Proses Pemasaran
o Masalah Keuangan
o Masalah Personalia
o Masalah Administrasi

C. PERMODALAN
Modal awal yang di pakai oleh Dr. Dian untuk membuka usaha  ini sebesar Rp10.000.000. Uang ini berasal dari simpanan uang Dr. Dian pribadi. Uang tersebut digunakan Dr. Dian untuk membeli alat-alat kecantikan dan bahan-bahan pembuat kosmetik yang sampai sekarang ini masih di produksi.Selain membuka perusahaan skincare pribadi, Dr. Dian juga membuka klinik umum karena Dr. Dian notabennya adalah seorang dokter umum juga.

D. TENAGA KERJA DAN SISTEM PENGUPAHAN


Tenaga kerja yang terdapat pada perusahaan ini sebanyak 1 orang yang merupakan seorang perempuan dengan tugas sebagai berikut:
1. Kasir

2. Beautician

3. Asisten

Perempuan dengan nama  Rina ini di ajak oleh Dr. Dian untuk menjadi partnernya dalam bekerja. Kedudukan Rina sangat penting karena memegang 3 bidang sekaligus.Selain sebagai kasir yang bertugas menerima upah dari konsumen, dia juga bertugas sebagai beautician yang  memiliki tugas untuk menangani pasien baik saat Dr. Dian ada atau pun tidak.


E. SISTEM PENGUPAHAN
Gaji karyawan di bayarkan setiap hari berdasarkan tugas kerja yang dilakukan.Jadi setiap harinya karyawan mempunyai gaji yang berbeda menurut yang telah ditangani.

F. PEREKRUTAN TENAGA KERJA
Perusahaan skincare ini mempunyai cara tersendiri dalam merekrut tenaga kerja. Tenaga kerja yang diambil atau diterima merupakan pilihan Dr. Dian sendiri. Perusahaan yang dijalankan Dr. Dian tidak mempunyai criteria khusus dalam menerima pekerja. Pekerja yang diterima di perusahaan skin care, kebanyakan mereka yang mempunyai sifat ketelatenan, keuletan, disiplin tinggi, kejujuran dalam melaksanakan pekerjaannya.



perbandingan anatara perusahaan kecil dan perusahaan besar

perusahaan kecil

1.      Pada umumnya dikelola/ dipimpin sendiri oleh pemiliknya.

2.      Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.

3.      Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.

4.      Kesulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.

Perusahaan besar

1.      Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional(bukan pemiliknya)

2.      Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.

3.      Persentase kegagalan usaha relatif rendah.

4.      Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.













































DAFTAR PUSTAKA




repository.library.uksw.edu/jspui/bitstream/123456789/351/2/ART_Tony/Wijaya_Pengaruh/Kepuasan/Pada/Penanganan/Keluhan_Full/text.pdf

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_bibliography.pdf 


Share:

0 comments:

Post a Comment

Advertise