Analisis film “99
Cahaya di Langit Eropa”
Film yang berjudul” 99 Cahaya di
Langit Eropa” 1 dan 2 adalah film yang sangat inspiratif dan dapat memotivasi
siapa saja yang menontonnya. Film ini menceritakan perjalanan Hanum dan Rangga
di Eropa untuk menjelajah sejarah perkembangan Islam di benua Eropa. Rangga
adalah mahasiswa Indonesia yang menyelesaikan S3 di Eropa dan Hanum adalah
istri Rangga.
Banyak sekali bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu bahwa Islam pernah berjaya di masanya. Keberadaan Islam di Eropa saat ini memang menimbulkan berbagai prasangka dan kesalahpahaman karena adanya pandangan yang keliru tentang umat muslim yang dianggap sebagai teroris. Akan tetapi, dibalik semua ini Islam justru menawarkan toleransi dan kebaikan kepada semua orang.
Banyak sekali bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu bahwa Islam pernah berjaya di masanya. Keberadaan Islam di Eropa saat ini memang menimbulkan berbagai prasangka dan kesalahpahaman karena adanya pandangan yang keliru tentang umat muslim yang dianggap sebagai teroris. Akan tetapi, dibalik semua ini Islam justru menawarkan toleransi dan kebaikan kepada semua orang.
Pada bagian pertama flm ini
menitikberatkan cerita pada deskripsi kehidupan masyarakat mahasiswa Indonesia
di Austria serta pengenalan karakter antar tokoh. Sedangkan pada bagian kedua
film ini menyuguhkan konflik cerita dan ekplorasi karakter yang lebih mendalam.
Dahulu di Eropa terdapat banyak
bangunan Islam (Cordoba) yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia, namun
sekarang sudah beralih fungsi menjadi musium Katedral dan bahkan saat Hanum
melakukan sujud syukur dia ditegur oleh penjaga Katedral. Di Musium Lauvre
terdapat lukisan bunda Maria dan bayi yesus, pinggiran hijab Bunda Maria itu
bertuliskan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah. Dan benda-benda yang berada
dimusium tidak sedikit yang terukir huruf maupun kalimat dari Al quran. Sebenarnya
orang Eropa mengetahui itu akan tetapi mereka tidak mengetahui maknanya. Mereka
hanya menganggapnya sebagai seni.
Film 99 Cahaya Dilangit Eropa menceritakan
bahwa islam mengajarkan toleransi dan kebaikan. Contohnya dalam penggalam film
ini saat Maarja mempersilahkan Rangga untuk beribadah. Contoh penggalan tentang
kebaikan islam saat Hanum memasak ikan asin di apartemen, tetangganya
marah-marah kepada Hanum dan berkata bahwa masakannya baunya seperti kaos kaki.
Walaupun sudah dimaki-maki Hanum justru memberikan masakannya itu kepada
tetangganya dan akhirnya tetangganya itu berkata bahwa masakannya sangat enak.
Saat Steven mengalami kecelakaan, Khan membantu membawa Srev dan membiayai
pengobatan yang seharusnya dipakai untuk Khan untuk pulang ke Pakistan. Saat
Hanum, Ayse dan Fatma berada di restoran mereka diejek oleh non muslim, justru Fatma
membayarkan makanan mereka. Hanum dan Fatma memiliki misi menjadi agen muslim
yang baik, hal itu terulang saat Hanum dan Rangga makan di restoran.
Adapun Konflik yang
timbul adalah :
a) Konflik muncul saat Rangga dan Khan dihadapkan
dengan jadwal ujian yang bersamaan dengan shalat Jumat.
b) Rangga dengan Hanum yang disebabkan oleh sikap
Maarja kepada Rangga yang dianggap biasa oleh Maarja.
c) Konflik antara Steven dan Khan yang sering salah
paham mulai dari kebiasaan makanan mereka yang berbeda sehingga menimbulkan
kesalahpahaman lainnya.
d) Saat ayah Khan dalam keadaan bahaya dan Khan
disuruh pulang oleh ibunya, lalu meminta Ranga untuk bertukar jadwal ujian,
saat itu menimbulkan kesalahpahaman steven dan rangga
Dalam film ini, hal yang paling
penting adalah bagaimana kita harus saling bertoleransi antar agama. Dimana
kita harus menghargai setiap keprcayaan yang dianut oleh manusia, belajar
memahami pola kehidupan dan karakter setiap individu. Bahwa sebagian besar kaum
minoritas disuatu negara mengalami kesenjangan sosial yang cukup parah. Hal ini
seharusnya tidak terjadi jika kita sebagai manusia berpendidikan memiliki sikap
saling menghargai dan bertoleransi antara satu sama lain, memeperlakukan sesama
dengan baik dan setara. Kutipan kalimat diatas mengisahkan Khan, muslim asal
Pakistan yang kuliah di Wina, Eropa. Sejak dia kecil dia diajarkan ayahnya
untuk berjihad bukan dengan pedang, tetapi dengan kecerdasan. Tujuan adanya
pendidikan multikultural diharapkan kita akan lebih memahami dan menghargai
perbedaan-perbedaan yang ada di dunia ini baik dari ras, suku, bahasa, dan
agama, sehingga perbedaan yang ada tidak akan menimbulkan perpecahan justru
akan hidup berdampingan secara damai dengan agama lainnya.
Kritik secara umum terlihat dari
pemeran yang terlalu banyak menggunakan bahasa Indonesia, misalnya Khan dari
Pakistan, Marion mualaf dari Prancis yang menggunakan bahasa Indonesia dengan
logat Prancis, Maaria dan Stef juga tak luput menggunakan bahasa Indonesia.
Untuk kritik secara garis besar dengan pacuan jurnal diatas bahwa tokoh Fatma
yang di part 1 banyak menjadi sorotan dan panutan dari tokoh utama yaitu Hanum,
yang mengajarkan banyak hal dan mengenalkan Islam, memberikan pengalaman yang
banyak kepada hanum namun di part 2 tiba-tiba menghilang pulang karena putrinya
Aise sakit dan kembali ke Turky.
0 comments:
Post a Comment